Uni Afrika desak dunia internasional berbuat lebih untuk CAR
A
A
A
Sindonews.com – Uni Afrika pada Jumat (20/9/2013), mendesak masyarakat internasional untuk berbuat lebih banyak untuk mengatasi krisis di Republik Afrika Tengah (CAR). Uni Afrika menyebut kondisi di CAR sebagai "mengerikan".
"CAR membutuhkan banyak bantuan. Mereka mengalami situasi kemanusiaan yang mengerikan. Kita perlu semua dukungan untuk berbuat lebih banyak. Apa pun bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang sama," kata El Ghassim Wane, Wakil Komisaris Uni Afrika untuk Perdamaian dan Keamanan, kepada AFP.
Saat ini, kondisi di CAR memang sangat genting. Sebuah koalisi pemberontak yang dikenal sebagai Seleka, merebut kekuasaan pada 24 Maret silam. Mereka memaksa keluar Presiden Francois Bozize setelah 10 tahun berkuasa di negara itu.
Koalisi pemberontak itu lalu mengangkat pemimpin Seleka, Michel Djotodia, sebagai kepala negara. Selain itu, para pemberontak juga dituduh telah melakukan penjarahan dan pembunuhan tersebut, yang membuat 180 ribu orang terpaksa mengungsi.
Sebuah pasukan penjaga perdamaian Afrika yang saat ini berkekuatan 1.100 personel, MICOPAX, tengah diupayakan untuk mendapat tambahan kekuatan. MICOPAX dirancang untuk memiliki 3.652 tentara, yang berasal dari negara-negara tetangga CAR.
Wane mengatakan, Uni Afrika telah meminta persetujuan dari Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pasukan. "Kita perlu memastika,n bahwa kita memobilisasi pasukan yang tersisa secepat mungkin dan mendapatkan izin untuk menggelar misi di lapangan," katanya.
"CAR membutuhkan banyak bantuan. Mereka mengalami situasi kemanusiaan yang mengerikan. Kita perlu semua dukungan untuk berbuat lebih banyak. Apa pun bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang sama," kata El Ghassim Wane, Wakil Komisaris Uni Afrika untuk Perdamaian dan Keamanan, kepada AFP.
Saat ini, kondisi di CAR memang sangat genting. Sebuah koalisi pemberontak yang dikenal sebagai Seleka, merebut kekuasaan pada 24 Maret silam. Mereka memaksa keluar Presiden Francois Bozize setelah 10 tahun berkuasa di negara itu.
Koalisi pemberontak itu lalu mengangkat pemimpin Seleka, Michel Djotodia, sebagai kepala negara. Selain itu, para pemberontak juga dituduh telah melakukan penjarahan dan pembunuhan tersebut, yang membuat 180 ribu orang terpaksa mengungsi.
Sebuah pasukan penjaga perdamaian Afrika yang saat ini berkekuatan 1.100 personel, MICOPAX, tengah diupayakan untuk mendapat tambahan kekuatan. MICOPAX dirancang untuk memiliki 3.652 tentara, yang berasal dari negara-negara tetangga CAR.
Wane mengatakan, Uni Afrika telah meminta persetujuan dari Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pasukan. "Kita perlu memastika,n bahwa kita memobilisasi pasukan yang tersisa secepat mungkin dan mendapatkan izin untuk menggelar misi di lapangan," katanya.
(esn)