PM Jepang kunjungi PLTN Fukushima
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi setelah operator pembangkit nuklir itu membuang lebih dari 1.000 ton air yang tercemar radioaktif ke laut, usai dihantam topan Man-yi. Kunjungan ini merupakan yang pertama sejak ia kembali menjabat sebagai PM Jepang.
"Salah satu tujuan utama kunjungan kali ini adalah untuk melihatnya sendiri. Setelah itu saya akan membuat pernyataan tentang bagaimana mereka menangani air yang terkontaminasi," ungkap Abe kepada wartawan.
"Saya yakin dampak kebocoran air limbah ini dapat diblokir dalam radius 3 km persegi dalam teluk, seperti yang telah saya ungkapkan di Buenos Aires,"tambahnya.
Abe mengatakan, pemerintah akan memainkan peran utama dalam menangani masalah, termasuk mengalokasikan anggaran belanja pada langkah-langkah yang diperlukan. Abe melanjutkan, dirinya telah menuntut TEPCO untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk menyelesaikan pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Selain itu, TEPCO juga harus menetapkan batas waktu untuk menyelesaikan kebocoran.
Dalam kunjungan itu Abe juga memerintahkan operator pembangkit nuklir Fukushima, untuk menonaktifkan reaktor nomor 5 dan nomor 6 nuklir Fukushima. Sebelum Abe memerintahkan Tepco untuk menonaktifkan reaktor nomor 5 dan nomor 6, reaktor nuklir Fukushima nomor 1 hingga nomor 4 sudah hancur. Beberapa di antaranya hancur karena ledakan hidrogen.
"Salah satu tujuan utama kunjungan kali ini adalah untuk melihatnya sendiri. Setelah itu saya akan membuat pernyataan tentang bagaimana mereka menangani air yang terkontaminasi," ungkap Abe kepada wartawan.
"Saya yakin dampak kebocoran air limbah ini dapat diblokir dalam radius 3 km persegi dalam teluk, seperti yang telah saya ungkapkan di Buenos Aires,"tambahnya.
Abe mengatakan, pemerintah akan memainkan peran utama dalam menangani masalah, termasuk mengalokasikan anggaran belanja pada langkah-langkah yang diperlukan. Abe melanjutkan, dirinya telah menuntut TEPCO untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk menyelesaikan pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Selain itu, TEPCO juga harus menetapkan batas waktu untuk menyelesaikan kebocoran.
Dalam kunjungan itu Abe juga memerintahkan operator pembangkit nuklir Fukushima, untuk menonaktifkan reaktor nomor 5 dan nomor 6 nuklir Fukushima. Sebelum Abe memerintahkan Tepco untuk menonaktifkan reaktor nomor 5 dan nomor 6, reaktor nuklir Fukushima nomor 1 hingga nomor 4 sudah hancur. Beberapa di antaranya hancur karena ledakan hidrogen.
(esn)