Mesir buka kembali perbatasan dengan Jalur Gaza
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Mesir membuka kembali pintu penyeberangan Rafah yang berbatasan dengan Jalur Gaza, Rabu (18/9/2013). Sebelumnya, pintu penyeberangan Rafah mengalami penutupan selama tujuh hari.
Seperti dilaporkan Xinhua, pembukaan pintu penyeberangan Rafah ini memungkinkan sejumlah orang untuk pergi dan kembali ke daerah kantong Palestina. Pembukaan pintu penyeberangan Rafah ini dilakukan setelah faksi Hamas yang menguasai Jalur Gaza, memperingatkan adanya krisis medis yang disebabkan oleh seringnya penutupan pintu penyeberangan tersebut.
Pemerintah Mesir mulai rutin melakukan penutupan pintu penyeberangan Rafah sejak tergulingnya Mohamed Morsi dari kursi Presiden Mesir. Selama ini, pemerintahan Morsi adalah penyokong utama Hamas.
Pintu penyeberangan Rafah terakhir ditutup pada 11 September, setelah terjadinya serangan mematikan di fasilitas intelijen militer Mesir di pinggiran Kota Rafah. Meski telah dibuka, namun pintu penyeberangan Rafah hanya beroperasi setengahnya.
Setelah dibukanya pintu penyeberangan Rafah, kini rata-rata per hari sekitar 300 warga Palestina yang tinggal di Jalu Gaza menyeberang ke wilayah Mesir. Jumlah ini masih di bawah saat Morsi berkuasa, di mana ada sekitar 1.000 warga Palestina yang menyeberang ke wilayah Mesir per harinya.
“Namun, ada 5.000 kasus kemanusiaan yang terdaftar untuk melakukan perjalanan dan kita tidak bisa mengelola untuk bisa mengeluarkan mereka, karena kuota yang terbatas setiap hari," kata Maher Abu Sabha, Direktur penyeberangan di sisi Palestina.
Seperti dilaporkan Xinhua, pembukaan pintu penyeberangan Rafah ini memungkinkan sejumlah orang untuk pergi dan kembali ke daerah kantong Palestina. Pembukaan pintu penyeberangan Rafah ini dilakukan setelah faksi Hamas yang menguasai Jalur Gaza, memperingatkan adanya krisis medis yang disebabkan oleh seringnya penutupan pintu penyeberangan tersebut.
Pemerintah Mesir mulai rutin melakukan penutupan pintu penyeberangan Rafah sejak tergulingnya Mohamed Morsi dari kursi Presiden Mesir. Selama ini, pemerintahan Morsi adalah penyokong utama Hamas.
Pintu penyeberangan Rafah terakhir ditutup pada 11 September, setelah terjadinya serangan mematikan di fasilitas intelijen militer Mesir di pinggiran Kota Rafah. Meski telah dibuka, namun pintu penyeberangan Rafah hanya beroperasi setengahnya.
Setelah dibukanya pintu penyeberangan Rafah, kini rata-rata per hari sekitar 300 warga Palestina yang tinggal di Jalu Gaza menyeberang ke wilayah Mesir. Jumlah ini masih di bawah saat Morsi berkuasa, di mana ada sekitar 1.000 warga Palestina yang menyeberang ke wilayah Mesir per harinya.
“Namun, ada 5.000 kasus kemanusiaan yang terdaftar untuk melakukan perjalanan dan kita tidak bisa mengelola untuk bisa mengeluarkan mereka, karena kuota yang terbatas setiap hari," kata Maher Abu Sabha, Direktur penyeberangan di sisi Palestina.
(esn)