PBB terima pengajuan keanggotaan konvensi senjata kimia Suriah
Minggu, 15 September 2013 - 17:15 WIB

PBB terima pengajuan keanggotaan konvensi senjata kimia Suriah
A
A
A
Sindonews.com - PBB secara resmi telah menerima aplikasi pengajuan keanggotaan konvensi senjata kimia internasional oleh Pemerintah Suriah, Sabtu (14/9/2013). Hal tersebut merupakan implementasi tahap awal rencana penyerahan senjata kimia pemerintah Suriah.
"Ketua PBB, Ban Ki-moon secara resmi telah menerima instrumen formal aksesi konvensi senjata kimia yang diajukan oleh Suriah," ungkap Juru Bicara PBB, Vannina Maestracci. "Konvensi tersebut mulai berlaku bagi Suriah pada 14 Oktober mendatang, 30 hari setelah pengajuan keanggotaan diterima secara formal," lanjut Maestracci.
Maestracci mengungkapkan, Sekjen PBB menyambut baik instrumen formal aksesi konvensi senjata kimia Suriah.
Dihari yang sama utusan Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah menyetujui proposal untuk menghilangkan senjata kimia Suriah. Hasilnya, Suriah wajib menyerahkan semua senjata kimianya, hanya dalam waktu seminggu. Jika Suriah melanggar kesepakatan itu, maka negara tersebut akan menerima konsekuensi dari piagam PBB, yang salah satunya terkena invasi militer.
Kesepakatan itu muncul, setelah Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, terlibat pembicaraan tiga hari dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. Menurut Kerry, dalam kesepakatan itu, Suriah harus menyerahkan daftar lengkap dari semua stok senjata kimia, sesuai waktu tersebut.
Kerry, saat konferensi pers dengan Lavrov, seperti dikutip Reuters, mengatakan, bahwa di bawah perjanjian tersebut, inspektur senjata PBB harus berada di tanah Suriah paling lambat November. Tujuannya, kata dia, untuk persiapan penghancuran senjata kimia Suriah pada pertengahan 2014.
"Ketua PBB, Ban Ki-moon secara resmi telah menerima instrumen formal aksesi konvensi senjata kimia yang diajukan oleh Suriah," ungkap Juru Bicara PBB, Vannina Maestracci. "Konvensi tersebut mulai berlaku bagi Suriah pada 14 Oktober mendatang, 30 hari setelah pengajuan keanggotaan diterima secara formal," lanjut Maestracci.
Maestracci mengungkapkan, Sekjen PBB menyambut baik instrumen formal aksesi konvensi senjata kimia Suriah.
Dihari yang sama utusan Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah menyetujui proposal untuk menghilangkan senjata kimia Suriah. Hasilnya, Suriah wajib menyerahkan semua senjata kimianya, hanya dalam waktu seminggu. Jika Suriah melanggar kesepakatan itu, maka negara tersebut akan menerima konsekuensi dari piagam PBB, yang salah satunya terkena invasi militer.
Kesepakatan itu muncul, setelah Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, terlibat pembicaraan tiga hari dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. Menurut Kerry, dalam kesepakatan itu, Suriah harus menyerahkan daftar lengkap dari semua stok senjata kimia, sesuai waktu tersebut.
Kerry, saat konferensi pers dengan Lavrov, seperti dikutip Reuters, mengatakan, bahwa di bawah perjanjian tersebut, inspektur senjata PBB harus berada di tanah Suriah paling lambat November. Tujuannya, kata dia, untuk persiapan penghancuran senjata kimia Suriah pada pertengahan 2014.
(esn)