Kim tampil 'dingin' dalam pawai militer besar Korut
A
A
A
Sindonews.com – Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, tampil di tengah-tengah parade militer besar sebagai puncak ulang tahun ke-65 Korut, Senin (9/9/2013). Di tengah-tengah parade militer, pemimpin Korut yang masih muda itu, tampil tanpa berbicara sedikitpun menyambut lambaian tangan rakyatnya.
Pada awal upacara parade militer, seperti dikutip ABC News, puluhan ribu penjaga berkumpul dalam formasi ketat di Pyongyang, yang diikuti ratusan ribu warga sipil di belakangnya. Ratusan warga itu membawa bunga warna cerah membentuk pola bendera nasional raksasa.
Kedatangan Kim disambut tepuk tangan dan gemuruh, dengan teriakan “mansei” yang berarti “hidup”. Ini adalah parade besar kedua dalam waktu kurang dari satu bulan. Berbeda dengan parade yang sebelumnya digelar 27 Juli 2013, dalam parade hari ini, Kim seolah tampil “dingin”.
Pejabat Korut yang berbicara dalam parade militer besar itu, hanya Perdana Menteri Pak Pong-Ju. ”Republik kami akan berkembang di bawah kepemimpinan yang besar dan mulia Kamerad Kim Jong-Un,” kata Pong-Ju.
Pyongyang merayakan berdirinya Korut atau Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), 9 September1948. Pawai terjadi di tengah ketegangan antara Korut dan Korsel, setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir ketiga Februari 2013 lalu.
Pada awal upacara parade militer, seperti dikutip ABC News, puluhan ribu penjaga berkumpul dalam formasi ketat di Pyongyang, yang diikuti ratusan ribu warga sipil di belakangnya. Ratusan warga itu membawa bunga warna cerah membentuk pola bendera nasional raksasa.
Kedatangan Kim disambut tepuk tangan dan gemuruh, dengan teriakan “mansei” yang berarti “hidup”. Ini adalah parade besar kedua dalam waktu kurang dari satu bulan. Berbeda dengan parade yang sebelumnya digelar 27 Juli 2013, dalam parade hari ini, Kim seolah tampil “dingin”.
Pejabat Korut yang berbicara dalam parade militer besar itu, hanya Perdana Menteri Pak Pong-Ju. ”Republik kami akan berkembang di bawah kepemimpinan yang besar dan mulia Kamerad Kim Jong-Un,” kata Pong-Ju.
Pyongyang merayakan berdirinya Korut atau Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), 9 September1948. Pawai terjadi di tengah ketegangan antara Korut dan Korsel, setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir ketiga Februari 2013 lalu.
(esn)