Tentara Mesir tewaskan 9 militan di Sinai
A
A
A
Sindonews.com – Tentara Mesir melakukan operasi besar-besaran terhadap kaum militan Islam di Sinai Utara pada Sabtu (8/9/2013). Operasi ini menewaskan sedikitnya sembilan anggota militan. Operasi ini juga menggagalkan serangan bom di kereta api antara dua Gubernuran Canal.
"Sembilan orang tewas, sembilan militan lainnya ditangkap, dan tiga gudang senjata hancur," sebut pernyataan militer Mesir yang dimuat dalam halaman Facebook resminya.
“Di lapangan, militer berkoordinasi dengan polisi dalam melancarkan operasi keamanan pada puku 4 pagi waktu setempat di tujuh daerah persembunyian kaum militan,” lanjut pernyataan itu.
Sementara itu, sumber keamanan mengatakan, Angkatan Bersenjata menemukan rudal dan gudang bahan peledak di Desa Kouriah, termasuk empat kantong senjata, 20 peluncur roket. Selain itu juga disita laptop, ponsel, dan peta yang terkait dengan operasi teroris di Sinai.
Sumber itu mengatakan kepada Xinhua, bahwa ini adalah operasi militer terbesar di Sinai sejak perang 1973. Sekitar 2.500 prajurit dan perwira militer, polisi, dan pasukan keamanan pusat ambil bagian dalam operasi itu.
Kondisi keamanan di Sinai memburuk setelah penggulingan Mohamed Morsi dari kursi presiden Mesir pada Juli silam. Tentara Mesir kemudian mengintensifkan operasi untuk memberantas titik fokus teroris dan gerakan Jihad garis keras.
"Sembilan orang tewas, sembilan militan lainnya ditangkap, dan tiga gudang senjata hancur," sebut pernyataan militer Mesir yang dimuat dalam halaman Facebook resminya.
“Di lapangan, militer berkoordinasi dengan polisi dalam melancarkan operasi keamanan pada puku 4 pagi waktu setempat di tujuh daerah persembunyian kaum militan,” lanjut pernyataan itu.
Sementara itu, sumber keamanan mengatakan, Angkatan Bersenjata menemukan rudal dan gudang bahan peledak di Desa Kouriah, termasuk empat kantong senjata, 20 peluncur roket. Selain itu juga disita laptop, ponsel, dan peta yang terkait dengan operasi teroris di Sinai.
Sumber itu mengatakan kepada Xinhua, bahwa ini adalah operasi militer terbesar di Sinai sejak perang 1973. Sekitar 2.500 prajurit dan perwira militer, polisi, dan pasukan keamanan pusat ambil bagian dalam operasi itu.
Kondisi keamanan di Sinai memburuk setelah penggulingan Mohamed Morsi dari kursi presiden Mesir pada Juli silam. Tentara Mesir kemudian mengintensifkan operasi untuk memberantas titik fokus teroris dan gerakan Jihad garis keras.
(esn)