Sengketa pulau, pemimpin Jepang & China basa-basi di KTT G20
A
A
A
Sindonews.com –Tidak hanya Presiden AS Barack Obama, dan Presiden Rusia, Vladimimir Putin yang hanya berbasa-basi saat mereka bertemu di KTT G20, di tengah memanasnya krisis Suriah. Presiden China, Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, juga bersikap serupa di forum yang sama, ketika sengketa pulau di Laut China Timur memanas.
Abe dan Jinping saat bertemu di St Petersburg, Rusia, berjabat tangan singkat dan bebasa-basi. Selama ini Jepang dan China bersengketa atas pulau kecil tak berpenghuni di Laut China Timur. Jepang mengklaim pulau itu dengan nama Senkaku. Sedangkan China juga mengklaim, dengan nama Diaoyu.
Abe sebelumnya tertarik untuk berdialog dengan pemimpin China untuk membahas sengketa pulau tersebut. Namun, China menolak pembiacaraan apa pun dengan Jepang. Pertemuan langka Abe dan Jinping juga menarik perhatian para peserta KTT G20.
”Meskipun itu ucapan singkat (basa-basi), itu berarti banyak. Para pemimpin Jepang dan China langsung bertukar kata-kata untuk pertama kalinya sejak menjabat,” kata Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, kepada wartawan , Jumat (6/9/2013), seperti dikutip Reuters.
Dalam kontak sesaat, sebelum para pemimpin G20 mulai konsentrasi mengikuti jalannya forum, Abe mengatakan kepada Jinping, bahwa hubungan bilateral kedua negara harus maju.
Kantor berita China, Xinhua, menyatakan, sikap Presiden Jinping, mengisyaratkan, hubungan China dan Jepang bisa berlanjut ke arah lebih baik. ”Sebuah pertemuan sopan mungkin menjadi awal yang baik, dan itu menunjukkan kesediaan Beijing untuk membawa hubungan dengan Jepang kembali ke jalur yang benar. Tapi, apakah itu bisa terjadi, jika masalah masih bertumpu pada Tokyo,” tulis Xinhua.
”Jepang yang memicu ‘kesulitan’ dalam hubungan bilateral, jadi harus Jepang yang mengambil inisiatif untuk memecahkan kebuntuan,” lanjut laporan Xinhua.
Abe dan Jinping saat bertemu di St Petersburg, Rusia, berjabat tangan singkat dan bebasa-basi. Selama ini Jepang dan China bersengketa atas pulau kecil tak berpenghuni di Laut China Timur. Jepang mengklaim pulau itu dengan nama Senkaku. Sedangkan China juga mengklaim, dengan nama Diaoyu.
Abe sebelumnya tertarik untuk berdialog dengan pemimpin China untuk membahas sengketa pulau tersebut. Namun, China menolak pembiacaraan apa pun dengan Jepang. Pertemuan langka Abe dan Jinping juga menarik perhatian para peserta KTT G20.
”Meskipun itu ucapan singkat (basa-basi), itu berarti banyak. Para pemimpin Jepang dan China langsung bertukar kata-kata untuk pertama kalinya sejak menjabat,” kata Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, kepada wartawan , Jumat (6/9/2013), seperti dikutip Reuters.
Dalam kontak sesaat, sebelum para pemimpin G20 mulai konsentrasi mengikuti jalannya forum, Abe mengatakan kepada Jinping, bahwa hubungan bilateral kedua negara harus maju.
Kantor berita China, Xinhua, menyatakan, sikap Presiden Jinping, mengisyaratkan, hubungan China dan Jepang bisa berlanjut ke arah lebih baik. ”Sebuah pertemuan sopan mungkin menjadi awal yang baik, dan itu menunjukkan kesediaan Beijing untuk membawa hubungan dengan Jepang kembali ke jalur yang benar. Tapi, apakah itu bisa terjadi, jika masalah masih bertumpu pada Tokyo,” tulis Xinhua.
”Jepang yang memicu ‘kesulitan’ dalam hubungan bilateral, jadi harus Jepang yang mengambil inisiatif untuk memecahkan kebuntuan,” lanjut laporan Xinhua.
(esn)