Rusuh, 36 anggota Ikhwanul Muslimin Mesir tewas di penjara
A
A
A
Sindonews.com – Sebanyak 36 anggota Ikhawanul Muslimin Mesir dilaporkan tewas di sebuah penjara di Kairo. Polisi setempat mengatakan, mereka tewas karena menghirup gas air mata saat terjadi kerusuhan di penjara kemarin.
Awalnya, Kementerian Dalam Negeri Mesir, mengatakan mereka tewas dalam baku tembak setelah beberapa dari mereka menyandera perwira militer. Mereka kemudian berkonvoi dengan kendaraan di kawasan penjara dengan mengangkut 612 tahanan ke penjara Abu Zaabal di Provinsi Qalyubia. Rombongan konvoi itu lantas diserang oleh orang bersenjata tak dikenal.
Namun, tak berselang lama, Kementerian itu meralat pernyataan sebelumnya. Mereka mengatakan, para tahanan yang tewas, karena efek dari menghirup gas air mata. Namun, Kementerian itu tetap menyatakan para tahanan berupaya melarikan diri dengan menyandera seorang polisi.
Sandera, lanjut Kementerian itu, berhasil dibebaskan namun mengalami luka parah. Sebuah sumber hukum mengatakan kepada Reuters, Senin (19/8/2013), bahwa anggota Ikhwanul Muslimin terjepit di belakang mobil polisi yang sarat penumpang.
Menteri Pertahanan Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, dalam pidatonya, memperingatkan bahwa militer tidak akan membiarkan kekerasan lebih lanjut setelah kerusuhan terbaru.
”Kami tidak akan berdiri dan berdiam diri menonton kehancuran negara dan rakyat, atau menyaksikan mereka membakar bangsa dan meneror warga," katanya seperti dikutip pada halaman Facebook militer Mesir.
Awalnya, Kementerian Dalam Negeri Mesir, mengatakan mereka tewas dalam baku tembak setelah beberapa dari mereka menyandera perwira militer. Mereka kemudian berkonvoi dengan kendaraan di kawasan penjara dengan mengangkut 612 tahanan ke penjara Abu Zaabal di Provinsi Qalyubia. Rombongan konvoi itu lantas diserang oleh orang bersenjata tak dikenal.
Namun, tak berselang lama, Kementerian itu meralat pernyataan sebelumnya. Mereka mengatakan, para tahanan yang tewas, karena efek dari menghirup gas air mata. Namun, Kementerian itu tetap menyatakan para tahanan berupaya melarikan diri dengan menyandera seorang polisi.
Sandera, lanjut Kementerian itu, berhasil dibebaskan namun mengalami luka parah. Sebuah sumber hukum mengatakan kepada Reuters, Senin (19/8/2013), bahwa anggota Ikhwanul Muslimin terjepit di belakang mobil polisi yang sarat penumpang.
Menteri Pertahanan Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, dalam pidatonya, memperingatkan bahwa militer tidak akan membiarkan kekerasan lebih lanjut setelah kerusuhan terbaru.
”Kami tidak akan berdiri dan berdiam diri menonton kehancuran negara dan rakyat, atau menyaksikan mereka membakar bangsa dan meneror warga," katanya seperti dikutip pada halaman Facebook militer Mesir.
(esn)