Rangkaian kekerasan tewaskan 7 warga Irak
A
A
A
Sindonews.com - Rangkaian serangan bom dan aksi kekerasan melanda sisi utara Ibu Kota Baghdad, Irak. Aksi ini menewaskan tujuh orang dan melukai puluhan orang lainnya, sepanjang Jumat (17/8/2013).
Aksi kekerasan masih marak terjadi, meskipun aparat keamanan telah meluncurkan operasi penumpasan kelompok militan secara luas di Irak.
Pejabat lokal setempat mengatakan, serangan kekerasan mematikan pertama terjadi di sisi barat lingkungan Ghazaliyah. Sebanyak empat orang dilaporkan tewas, sementara 14 orang lainnya menderita luka-luka akibat ledakan bom rakitan yang ditanam di pinggir jalan.
Pejabat lokal itu menambahkan, serangan bom lain juga melanda wilayah perdagangan Saidiyah. Tidak ada korban tewas dalam ledakan itu, hanya saja enam warga mengalami luka-luka.
Dua serangan bom pinggir jalan juga terjadi di tempat lain, yakni di Buhruz dan Samarra. Sedikitnya dua orang dilapokan tewas, sementara tujuh orang lainnya menderita luka-luka di Buhruz, sebelah utara Ibu Kota di Provinsi Diyala.
Di Samarra, kelompok militan juga berupaya menyerang aparat kepolisian. Tidak ada korban tewas, namun tujuh aparat luka-luka akibat ledakan bom itu.
Sementara itu di Muqdadiyah, utara Baghdad, seorang kepala polisi tewas tewas ditembak mati oleh sejumlah pria bersenjata di depan keluarganya.
Serangkaian aksi kekerasan itu terjadi sehari setelah serangkaian serangan bom terkoordinasi di lingkungan Syiah di Ibu Kota Baghdad. Sebanyak 24 orang dilaporkan tewas, sementara hampir 100 orang dilaporkan tewas.
Kementerian Dalam Negeri Irak telah memperingatkan warganya bahwa Irak telah menjadi medan pertempuran dan menegaskan bahwa perang melawan aksi terorisme sulit dan membutuhkan perang pengorbanan besar serta berkelanjutan. Sedangkan Perdana Menteri Nuri al-Maliki, terus mendesak pasukan keamanan untuk menumpas keberadaan kaum militan.
Aksi kekerasan masih marak terjadi, meskipun aparat keamanan telah meluncurkan operasi penumpasan kelompok militan secara luas di Irak.
Pejabat lokal setempat mengatakan, serangan kekerasan mematikan pertama terjadi di sisi barat lingkungan Ghazaliyah. Sebanyak empat orang dilaporkan tewas, sementara 14 orang lainnya menderita luka-luka akibat ledakan bom rakitan yang ditanam di pinggir jalan.
Pejabat lokal itu menambahkan, serangan bom lain juga melanda wilayah perdagangan Saidiyah. Tidak ada korban tewas dalam ledakan itu, hanya saja enam warga mengalami luka-luka.
Dua serangan bom pinggir jalan juga terjadi di tempat lain, yakni di Buhruz dan Samarra. Sedikitnya dua orang dilapokan tewas, sementara tujuh orang lainnya menderita luka-luka di Buhruz, sebelah utara Ibu Kota di Provinsi Diyala.
Di Samarra, kelompok militan juga berupaya menyerang aparat kepolisian. Tidak ada korban tewas, namun tujuh aparat luka-luka akibat ledakan bom itu.
Sementara itu di Muqdadiyah, utara Baghdad, seorang kepala polisi tewas tewas ditembak mati oleh sejumlah pria bersenjata di depan keluarganya.
Serangkaian aksi kekerasan itu terjadi sehari setelah serangkaian serangan bom terkoordinasi di lingkungan Syiah di Ibu Kota Baghdad. Sebanyak 24 orang dilaporkan tewas, sementara hampir 100 orang dilaporkan tewas.
Kementerian Dalam Negeri Irak telah memperingatkan warganya bahwa Irak telah menjadi medan pertempuran dan menegaskan bahwa perang melawan aksi terorisme sulit dan membutuhkan perang pengorbanan besar serta berkelanjutan. Sedangkan Perdana Menteri Nuri al-Maliki, terus mendesak pasukan keamanan untuk menumpas keberadaan kaum militan.
(esn)