Rusia selidiki insiden pelecehan bendera oleh band rock AS
A
A
A
Sindonews.com – Kementerian Dalam Negeri Rusia pada Senin (5/8/2013), meluncurkan penyelidikan kriminal atas tindakan penodaan bendera Rusia yang dilakukan oleh grup band rock asal Amerika Serikat (AS), Bloodhound Gang.
Dalam sebuah konser di Odessa, Ukraina, pemain bass grup band itu, Jared Hasselhoff, memasukan kain yang berwrna putih-biru-merah ke dalam celananya, kemudian melemparkan kain itu ke kerumunan penonton.
Dalam video konser terlihat, Hasselhoff mengatakan kepada kerumunan, "Jangan katakan Putin", sambil memasukan bendera itu ke dalam celananya dan kemudian menariknya keluar, diiringi sorak-sorai dari kerumunan.
Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka telah membuka kasus kriminal, setelah melihat tindakan yang menunjukkan rasa tidak hormat kepada bendera negara Rusia oleh musisi dari band asing.
Menurut hukum Rusia, penodaan bendera nasional dapat menyebabkan hukuman penjara sampai satu tahun. Komite Investigasi Rusia, sebuah lembaga yang yang setara dengan FBI di Amerika Serikat, mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka sedang memeriksa insiden tersebut.
Komite ini mengutuk kejahatan sinisme, yang tidak menyatakan hormat yang jelas untuk negara Rusia. "Penyelidikan akan mengevaluasi semua orang yang berhubungan dengan kejahatan ini. Dari pelaku yang sebenarnya hingga penyelenggara," kata Komite Investigasi, seperti dikutip dari AFP.
Badan ini juga menambahkan, bahwa mereka akan segera mengirimkan permintaan ke AS dan Ukraina. Setelah insiden ini, grup band Bloodhound Gang secara tergesa-gesa meninggalkan Rusia. Sebelumnya, mereka sempat meminta maaf dengan mengatakan pada konferensi pers, bahwa melemparkan sesuatu dari atas panggung adalah tradisi grup band tersebut.
Duta Besar AS untuk Rusia, Michael McFaul, pada Minggu (4/8/2013) malam, mengecam tindakan ini melalui pernyataan di akun Twitter-nya. "Saya menemukan tindakan Bloodhound Gang adalah menjijikkan, saya juga mengutuk kerasan tindakan mereka," tulis McFaul.
Dalam sebuah konser di Odessa, Ukraina, pemain bass grup band itu, Jared Hasselhoff, memasukan kain yang berwrna putih-biru-merah ke dalam celananya, kemudian melemparkan kain itu ke kerumunan penonton.
Dalam video konser terlihat, Hasselhoff mengatakan kepada kerumunan, "Jangan katakan Putin", sambil memasukan bendera itu ke dalam celananya dan kemudian menariknya keluar, diiringi sorak-sorai dari kerumunan.
Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka telah membuka kasus kriminal, setelah melihat tindakan yang menunjukkan rasa tidak hormat kepada bendera negara Rusia oleh musisi dari band asing.
Menurut hukum Rusia, penodaan bendera nasional dapat menyebabkan hukuman penjara sampai satu tahun. Komite Investigasi Rusia, sebuah lembaga yang yang setara dengan FBI di Amerika Serikat, mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka sedang memeriksa insiden tersebut.
Komite ini mengutuk kejahatan sinisme, yang tidak menyatakan hormat yang jelas untuk negara Rusia. "Penyelidikan akan mengevaluasi semua orang yang berhubungan dengan kejahatan ini. Dari pelaku yang sebenarnya hingga penyelenggara," kata Komite Investigasi, seperti dikutip dari AFP.
Badan ini juga menambahkan, bahwa mereka akan segera mengirimkan permintaan ke AS dan Ukraina. Setelah insiden ini, grup band Bloodhound Gang secara tergesa-gesa meninggalkan Rusia. Sebelumnya, mereka sempat meminta maaf dengan mengatakan pada konferensi pers, bahwa melemparkan sesuatu dari atas panggung adalah tradisi grup band tersebut.
Duta Besar AS untuk Rusia, Michael McFaul, pada Minggu (4/8/2013) malam, mengecam tindakan ini melalui pernyataan di akun Twitter-nya. "Saya menemukan tindakan Bloodhound Gang adalah menjijikkan, saya juga mengutuk kerasan tindakan mereka," tulis McFaul.
(esn)