Assad serukan peningkatan hubungan strategis dengan presiden baru Iran
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad menekankan pentingnya memperkuat hubungan strategis antara Suriah dan Iran untuk menghadapi skema Amerika Serikat dan Barat di kawasan timur tengah. Demikian penggalan isi sebuah surat yang disampaikan oleh Assad kepada Presiden baru Iran, Hassan Rouhani, seperti dilansir SANA, media lokal Suriah, Minggu (4/8/2013).
Surat dari Pemerintah Suriah itu disampaikan secara langsung oleh Perdana Menteri Suriah, Wael al-Halqi, setelah upacara pelantikan Rouhani. Dalam surat itu, Assad menyerukan agar Pemerintah Iran terus meningkatkan hubungan strategis pada semua tingkat dan bersama menghadapi skema dan berbagai upaya Amerika dan Barat untuk memperlemah upaya perlawanan yang dilakukan.
Menaggapi seruan Assad, Rouhani mengatakan kepada Halqi, bahwa apa yang terjadi di Suriah adalah upaya gagal untuk menyerang dan menurunkan kapak perlawanan, serta menekankan dukungan kuat Iran untuk Suriah.
Rouhani yang dinyatakan sebagai pemenang pilpres Iran dengan raihan 50,68 persen suara dalam pemilu Juni lalu, sebelumnya meminta kekuatan dunia untuk memperlakukan Iran dengan hormat dan mengakui hak-haknya. Dia menentang intervensi asing di Suriah dan bersikeras, bahwa masalah yang terjadi di dalam Suriah harus diselesaikan oleh orang Suriah.
Iran adalah sekutu Suriah di kawasan Timur Tengah, sementara itu Iran, Suriah dan pejuang Hizbullah dari Lebanon dan menyebut diri mereka sebagai kapak perlawanan atas apa yang mereka anggap sebagai skema hegemoni Amerika Serikat, Israel dan pendukung Barat mereka di wilayah tersebut.
Surat dari Pemerintah Suriah itu disampaikan secara langsung oleh Perdana Menteri Suriah, Wael al-Halqi, setelah upacara pelantikan Rouhani. Dalam surat itu, Assad menyerukan agar Pemerintah Iran terus meningkatkan hubungan strategis pada semua tingkat dan bersama menghadapi skema dan berbagai upaya Amerika dan Barat untuk memperlemah upaya perlawanan yang dilakukan.
Menaggapi seruan Assad, Rouhani mengatakan kepada Halqi, bahwa apa yang terjadi di Suriah adalah upaya gagal untuk menyerang dan menurunkan kapak perlawanan, serta menekankan dukungan kuat Iran untuk Suriah.
Rouhani yang dinyatakan sebagai pemenang pilpres Iran dengan raihan 50,68 persen suara dalam pemilu Juni lalu, sebelumnya meminta kekuatan dunia untuk memperlakukan Iran dengan hormat dan mengakui hak-haknya. Dia menentang intervensi asing di Suriah dan bersikeras, bahwa masalah yang terjadi di dalam Suriah harus diselesaikan oleh orang Suriah.
Iran adalah sekutu Suriah di kawasan Timur Tengah, sementara itu Iran, Suriah dan pejuang Hizbullah dari Lebanon dan menyebut diri mereka sebagai kapak perlawanan atas apa yang mereka anggap sebagai skema hegemoni Amerika Serikat, Israel dan pendukung Barat mereka di wilayah tersebut.
(esn)