Perancis akan tutup kedutaan di Yaman
A
A
A
Sindonews.com – Mengikuti langkah dua negara Eropa lainnya, Pemerintah Perancis mengaku akan menutup kedutaan besarnya di Yaman selama beberapa hari di tengah meningkatnya kekhawatiran keamanan atas serangan teror.
Demikian dinyatakan oleh Presiden Perancis, Francois Hollande, Sabtu (3/8/2013), seperti dikutip dari Xinhua. Sebelumnya, dua negara Eropa lainnya, Inggris dan Jerman sudah lebih dulu menutup Kedubes mereka di Yaman.
"Kami memiliki unsur-unsur yang membawa kita untuk percaya, bahwa ancaman sangat serius dan negara-negara lain juga telah mengambil langkah serupa," kata Hollande, selama perjalanan ke wilayah Peracis selatan.
Hollande juga mendesak warga Prancis yang tengah bepergian ke daerah itu untuk mengambil tindakan pencegahan. "Kami juga sadar, bahwa kita harus menjaga kewaspadaan ekstrim dalam beberapa pekan mendatang, terutama bagi orang-orang yang bepergian di daerah itu," katanya.
Ketiga negara Eropa memutuskan untuk menutup sementara kedutaan mereka di Yaman, setelah pemerintah Amerika Serikat mengumumkan penutupan 21 misi diplomatik AS di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara mulai Minggu (4/8/2013).
Demikian dinyatakan oleh Presiden Perancis, Francois Hollande, Sabtu (3/8/2013), seperti dikutip dari Xinhua. Sebelumnya, dua negara Eropa lainnya, Inggris dan Jerman sudah lebih dulu menutup Kedubes mereka di Yaman.
"Kami memiliki unsur-unsur yang membawa kita untuk percaya, bahwa ancaman sangat serius dan negara-negara lain juga telah mengambil langkah serupa," kata Hollande, selama perjalanan ke wilayah Peracis selatan.
Hollande juga mendesak warga Prancis yang tengah bepergian ke daerah itu untuk mengambil tindakan pencegahan. "Kami juga sadar, bahwa kita harus menjaga kewaspadaan ekstrim dalam beberapa pekan mendatang, terutama bagi orang-orang yang bepergian di daerah itu," katanya.
Ketiga negara Eropa memutuskan untuk menutup sementara kedutaan mereka di Yaman, setelah pemerintah Amerika Serikat mengumumkan penutupan 21 misi diplomatik AS di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara mulai Minggu (4/8/2013).
(esn)