Pedofil Spanyol diampuni raja, picu demo di Maroko
A
A
A
Sindonews.com - Polisi anti-huru hara membubarkan ratusan demonstran di Maroko Jumat (2/8/2013) malam. Ratusan demonstran itu turun ke jalan untuk memprotes pengampunan fedofil Spanyol oleh Raja Maroko, Mohamed VI, atas permintaan Raja Spanyol, Juan Carlos.
Fedofil asal Spanyol 48 tahun itu, memperkosa anak-anak yang berusia antara empat sampai 15 tahun di Maroko. Ia dihukum penjara 30 tahun di Maroko. Tapi, dapat pengampunan Raja Mohamed VI. Pengampunan itu diberikan setelah Juan Carlos berkunjung ke Maroko bulan lalu.
”Kami di sini untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas grasi itu. Ini adalah rasa malu, mereka menjual anak-anak kita,” kata Najia Adib, Presiden Asosiasi “Don't Touch My Children”, kepada Reuters. Dalam demonstrasi itu, Adib dan putrinya diserang polisi anti-huru hara.
Demonstrasi diikuti kampanye dari para aktivis yang meluapkan kemarahannya secara online di internet. Protes juga dilaporkan terjadi di beberapa kota lain di negara Afrika Utara itu. Para pengunjuk rasa menuntut agar pengampunan raja dicabut dan fedofil Spanyol dijebloskan kembali ke penjara.
Hamid Krayri, pengacara keluarga korban, mengatakan, fedofil Spanyol itu bernama Daniel Vino Galvan. Ia telah divonis penjara oleh pengadilan di Kenitra, 18 bulan lalu. ”Dia adalah seorang pensiunan Spanyol,” kata Krayri, yang merupakan anggota kelompok HAM Maroko.
Pemerintah Maroko dalam sebuah pernyataan, Jumat kemarin, menyatakan, pengampunan telah diterbitkan berdasarkan kepentingan nasional Maroko, atas nama hubungan kedua negara. "Orang itu dilarang di wilayah Maroko, dia tidak bisa kembali,” kata Menteri Kehakiman, Mustapha Ramid kepada Reuters.
Fedofil asal Spanyol 48 tahun itu, memperkosa anak-anak yang berusia antara empat sampai 15 tahun di Maroko. Ia dihukum penjara 30 tahun di Maroko. Tapi, dapat pengampunan Raja Mohamed VI. Pengampunan itu diberikan setelah Juan Carlos berkunjung ke Maroko bulan lalu.
”Kami di sini untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas grasi itu. Ini adalah rasa malu, mereka menjual anak-anak kita,” kata Najia Adib, Presiden Asosiasi “Don't Touch My Children”, kepada Reuters. Dalam demonstrasi itu, Adib dan putrinya diserang polisi anti-huru hara.
Demonstrasi diikuti kampanye dari para aktivis yang meluapkan kemarahannya secara online di internet. Protes juga dilaporkan terjadi di beberapa kota lain di negara Afrika Utara itu. Para pengunjuk rasa menuntut agar pengampunan raja dicabut dan fedofil Spanyol dijebloskan kembali ke penjara.
Hamid Krayri, pengacara keluarga korban, mengatakan, fedofil Spanyol itu bernama Daniel Vino Galvan. Ia telah divonis penjara oleh pengadilan di Kenitra, 18 bulan lalu. ”Dia adalah seorang pensiunan Spanyol,” kata Krayri, yang merupakan anggota kelompok HAM Maroko.
Pemerintah Maroko dalam sebuah pernyataan, Jumat kemarin, menyatakan, pengampunan telah diterbitkan berdasarkan kepentingan nasional Maroko, atas nama hubungan kedua negara. "Orang itu dilarang di wilayah Maroko, dia tidak bisa kembali,” kata Menteri Kehakiman, Mustapha Ramid kepada Reuters.
(esn)