Ini cara Castro culik dan perkosa para korbannya
A
A
A
Sindonews.com – Drama penculikan, penyekapan dan pemerkosaan lebih dari satu dekade yang dilakukan mantan sopir bus Ohio, AS, Ariel Castro, 53, terhadap tiga perempuan berakhir dengan vonis hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Castro, bahkan ditambahi hukuman penjara 1.000 tahun oleh hakim pengadilan AS, kemarin.
Bagaimana Castro bisa memperdaya tiga perempuan, sekaligus menyekapnya hingga bertahun-tahun? Menurut polisi Cleveland, yang menjadi saksi di pengadilan, Andrew Harasimchuk, kejadian itu dimulai pada 22 Agustus 2002. Kala itu, Castro melihat Michelle Knight, 21, di sebuah toko Family Dollar.
Knight kesasar dan bertanya pada Castro. Knight ditawari tumpangan, dan mereka mampir di rumah Castro di Seymour. Di rumah itu, Castro mengikatnya dengan kabel ekstensi.
”Beberapa jam kemudian, Knight dibawa ke ruang bawah tanah, di mana dia ditahan dengan rantai dan tali plastik di pergelangan tangan,” kata Harasimchuk, seperti dikutip CNN, Jumat (2/8/2013). Dalam sekapan itu, Knight diperkosa hingga puluhan kali.
Korban lainnya, Amanda Berry yang saat diculik berusia 16 tahun, bertemu Castro di kawasan Burger King. Berry ternyata berteman dengan putri Castro, Angie. Sama seperti Knight, Berry juga ditawari tumpangan untuk mampir ke rumah Castro.
Di rumah Castro, Berry tidak melihat temannya, Angie. Dia justru dibawa ruang tidur lantai atas. Berry minta pulang tapi dilarang, dan ia berusaha untuk melarikan diri, tapi gagal. Dia akhirnya juga dibawa ke ruang bawah tanah dengan kondisi mulut dilakban, serta kaki dan tangannya dirantai. Setelah itu, ia disiksa dan diperkosa.
Setahun kemudian, Castro mejumpai korban ketiga, Gina DeJesus, yang saat diculik usianya masih 14 tahun. Dia juga berteman dengan putri Castro lainnya yang bernama Arlene. Saat sore hari di musim semi, DeJesus ditemui Castro yang mengaku sedang mencari Arlene.
Menurut Harasimchuk, pencarian Arlene tidak berhasil dan DeJesus menjadi tidak nyaman. Namun, Castro membimbingnya, yang tanpa disadari menuju, ke ruang bawah tanah. Sama seperti dua korban sebelumnya, DeJesus juga dirantai dan diikat dengan tali plastik. Ia juga diperkosan puluhan kali.
Para korban itu berhasil diselamatkan pada Mei 2013 lalu, setelah salah satu dari mereka berhasil melarikan diri dari rumah Castro, dan bertemu petugas polisi. Castro sendiri mengaku bersalah. Namun, ia mengelak disebut predator. ”Saya bukan predator, saya normal, tidak sakit. Saya hanya kecanduan porno,” ujar Castro dalam sidang.
Bagaimana Castro bisa memperdaya tiga perempuan, sekaligus menyekapnya hingga bertahun-tahun? Menurut polisi Cleveland, yang menjadi saksi di pengadilan, Andrew Harasimchuk, kejadian itu dimulai pada 22 Agustus 2002. Kala itu, Castro melihat Michelle Knight, 21, di sebuah toko Family Dollar.
Knight kesasar dan bertanya pada Castro. Knight ditawari tumpangan, dan mereka mampir di rumah Castro di Seymour. Di rumah itu, Castro mengikatnya dengan kabel ekstensi.
”Beberapa jam kemudian, Knight dibawa ke ruang bawah tanah, di mana dia ditahan dengan rantai dan tali plastik di pergelangan tangan,” kata Harasimchuk, seperti dikutip CNN, Jumat (2/8/2013). Dalam sekapan itu, Knight diperkosa hingga puluhan kali.
Korban lainnya, Amanda Berry yang saat diculik berusia 16 tahun, bertemu Castro di kawasan Burger King. Berry ternyata berteman dengan putri Castro, Angie. Sama seperti Knight, Berry juga ditawari tumpangan untuk mampir ke rumah Castro.
Di rumah Castro, Berry tidak melihat temannya, Angie. Dia justru dibawa ruang tidur lantai atas. Berry minta pulang tapi dilarang, dan ia berusaha untuk melarikan diri, tapi gagal. Dia akhirnya juga dibawa ke ruang bawah tanah dengan kondisi mulut dilakban, serta kaki dan tangannya dirantai. Setelah itu, ia disiksa dan diperkosa.
Setahun kemudian, Castro mejumpai korban ketiga, Gina DeJesus, yang saat diculik usianya masih 14 tahun. Dia juga berteman dengan putri Castro lainnya yang bernama Arlene. Saat sore hari di musim semi, DeJesus ditemui Castro yang mengaku sedang mencari Arlene.
Menurut Harasimchuk, pencarian Arlene tidak berhasil dan DeJesus menjadi tidak nyaman. Namun, Castro membimbingnya, yang tanpa disadari menuju, ke ruang bawah tanah. Sama seperti dua korban sebelumnya, DeJesus juga dirantai dan diikat dengan tali plastik. Ia juga diperkosan puluhan kali.
Para korban itu berhasil diselamatkan pada Mei 2013 lalu, setelah salah satu dari mereka berhasil melarikan diri dari rumah Castro, dan bertemu petugas polisi. Castro sendiri mengaku bersalah. Namun, ia mengelak disebut predator. ”Saya bukan predator, saya normal, tidak sakit. Saya hanya kecanduan porno,” ujar Castro dalam sidang.
(esn)