Pembantaian di Mesir kejahatan demokrasi terburuk sepanjang sejarah
A
A
A
Sindonews.com -Anggota Komisi I DPR RI Budiyanto mengatakan, dunia harus menghentikan kejahatan kemanusiaan yang tengah berlangsung di Mesir. Ini penting untuk mencegah makin banyaknya korban jiwa akibat pembantaian oleh rezim militer, Minggu (28/7/2013).
Menurutnya, apa yang terjadi di Mesir merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan pelanggaran terhadap piagam Hak Azasi Manusia. “Bagaimana orang yang melakukan aksi damai ditembaki secara membabi buta. Ini harus dihentikan,” ungkapnya.
Budiyanto menyatakan, peristiwa pembantaian para pelaku aksi damai oleh rezim militer Mesir merupakan peristiwa paling kelam dalam sejarah demokrasi dunia. Karena itu ia mendesak negara-negara yang selama ini lantang meneriakkan nilai-nilai demokrasi untuk menghentikan aksi ini.
Budiyanto berpandangan, aksi rezim militer Mesir sudah melampaui batas. Pertama, melakukan kudeta terhadap pemerintahan sah, yang dipilih melalui proses demokrasi. Kedua, melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat yang juga menyampaikan aspirasi secara demokratis. Ketiga, memberangus media-media yang menyampaikan fakta sesungguhnya yang terjadi di Mesir.
Ketiga hal itu cukup menjadi bukti bahwa pemerintahan hasil kudeta dan militer Mesir telah melakukan kejahatan serta melecehkan nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi. “Ini kejahatan demokrasi paling buruk sepanjang sejarah,” kata Budiyanto.
Menurutnya, apa yang terjadi di Mesir merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan pelanggaran terhadap piagam Hak Azasi Manusia. “Bagaimana orang yang melakukan aksi damai ditembaki secara membabi buta. Ini harus dihentikan,” ungkapnya.
Budiyanto menyatakan, peristiwa pembantaian para pelaku aksi damai oleh rezim militer Mesir merupakan peristiwa paling kelam dalam sejarah demokrasi dunia. Karena itu ia mendesak negara-negara yang selama ini lantang meneriakkan nilai-nilai demokrasi untuk menghentikan aksi ini.
Budiyanto berpandangan, aksi rezim militer Mesir sudah melampaui batas. Pertama, melakukan kudeta terhadap pemerintahan sah, yang dipilih melalui proses demokrasi. Kedua, melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat yang juga menyampaikan aspirasi secara demokratis. Ketiga, memberangus media-media yang menyampaikan fakta sesungguhnya yang terjadi di Mesir.
Ketiga hal itu cukup menjadi bukti bahwa pemerintahan hasil kudeta dan militer Mesir telah melakukan kejahatan serta melecehkan nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi. “Ini kejahatan demokrasi paling buruk sepanjang sejarah,” kata Budiyanto.
(esn)