Obama sampaikan belasungkawa atas kecelakaan kereta di Spanyol
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan ungkapan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dalam kecelakaan kereta api di barat laut Spanyol. Obama juga menjanjikan bantuan, jika diperlukan.
Obama mengatakan, bahwa ia dan istrinya Michelle sangat terkejut dan sedih mendengar kecelakaan tragis di Kota Santiago de Compostela. "Atas nama rakyat Amerika, kami menawarkan simpati terdalam kami dan belasungkawa kepada keluarga dan orang yang dicintai, dari lebih dari 80 orang yang kehilangan nyawa mereka," kata Obama, Kamis (25/7/2013).
Lebih dari 170 penumpang, termasuk sedikitnya enam warga AS, terluka ketika kereta tergelincir di tikungan, tak lama setelah keluar dari terowongan. "Kami siap untuk memberikan bantuan yang dapat kami lakukan pada hari-hari sulit di depan," tambah Obama, seperti dikutip dari Xinhua.
Sementara itu, masinis kereta api yang tergelincir mulai diperiksa. Ia dituduh mengoperasikan kereta api dengan kecepatan 190 km/jam saat memasuki tikungan Santiago de Compostela, yang membuat kereta api tergelincir.
Seorang hakim di Santiago de Compostela, Galicia, Spanyol, memerintahkan petugas untuk menyelidiki kasus kecelakaan kereta api itu. Hakim memerintahkan polisi untuk memeriksa masinis kereta api, setelah media lokal menulis, masinis bernama Francisco Jose Garzon, 52 tahun mengemudikan kereta api dengan kecepatan 190 km/jam.
Perusahaan Kereta Api Negara, Renfe, menyatakan, masinis itu merupakan masinis kawakan. Ia sudah 30 tahun berpengalaman mengemudikan kereta api di perusahaan Renfe.
Dari video rekaman, tampak kereta dengan 247 orang di dalamnya, meluncur dan menabrak dinding beton. Kereta itu menurut media lokal, melaju dengan kecepatan 190 km/jam saat memasuki tikungan. Padahal batas kecepatan normal saat masuk tikungan 80 km/jam. Penyidik berusaha untuk mencari tahu, mengapa kereta melaju dengan kecepatan seperti itu.
Obama mengatakan, bahwa ia dan istrinya Michelle sangat terkejut dan sedih mendengar kecelakaan tragis di Kota Santiago de Compostela. "Atas nama rakyat Amerika, kami menawarkan simpati terdalam kami dan belasungkawa kepada keluarga dan orang yang dicintai, dari lebih dari 80 orang yang kehilangan nyawa mereka," kata Obama, Kamis (25/7/2013).
Lebih dari 170 penumpang, termasuk sedikitnya enam warga AS, terluka ketika kereta tergelincir di tikungan, tak lama setelah keluar dari terowongan. "Kami siap untuk memberikan bantuan yang dapat kami lakukan pada hari-hari sulit di depan," tambah Obama, seperti dikutip dari Xinhua.
Sementara itu, masinis kereta api yang tergelincir mulai diperiksa. Ia dituduh mengoperasikan kereta api dengan kecepatan 190 km/jam saat memasuki tikungan Santiago de Compostela, yang membuat kereta api tergelincir.
Seorang hakim di Santiago de Compostela, Galicia, Spanyol, memerintahkan petugas untuk menyelidiki kasus kecelakaan kereta api itu. Hakim memerintahkan polisi untuk memeriksa masinis kereta api, setelah media lokal menulis, masinis bernama Francisco Jose Garzon, 52 tahun mengemudikan kereta api dengan kecepatan 190 km/jam.
Perusahaan Kereta Api Negara, Renfe, menyatakan, masinis itu merupakan masinis kawakan. Ia sudah 30 tahun berpengalaman mengemudikan kereta api di perusahaan Renfe.
Dari video rekaman, tampak kereta dengan 247 orang di dalamnya, meluncur dan menabrak dinding beton. Kereta itu menurut media lokal, melaju dengan kecepatan 190 km/jam saat memasuki tikungan. Padahal batas kecepatan normal saat masuk tikungan 80 km/jam. Penyidik berusaha untuk mencari tahu, mengapa kereta melaju dengan kecepatan seperti itu.
(esn)