Polisi Jepang tangkap penyair Haiku terkait pembunuhan berantai
A
A
A
Sindonews.com - Polisi Jepang pada Jumat (26/7/2013), menangkap seorang pria yang meninggalkan puisi "Haiku" ketika ia menghilang, setelah lima orang dibunuh secara berurutan di sebuah desa kecil, di Jepang. Kosei Homi, 63, hanya mengenakan celana saat ditangkap di Yamaguchi barat, Jepang.
Perburuan polisi terhadap penyair Haiku itu, dimulai pada Minggu, setelah petugas menemukan tiga mayat di dalam dua rumah yang sudah ludes terbakar. Dua mayat lagi, ditemukan di sebuah rumah secara terpisah.
Kelima korban, diduga telah dipukuli sampai mati. Para korban rata-rata berusia 70 hingga 80-an tahun. Semua korban dipastikan warga desa setempat.
Polisi telah menemukan lembaran puisi "Haiku" yang ditempel di jendela rumah Homi. Haiku adalah puisi tradisional Jepang, yang terdiri dari tiga baris dengan 17 suku kata. Isi puisi itu lazim membangkitkan fenomena alam dan emosi manusia.
”Menetapkan api- asap memberikan kegembiraan - untuk sesama negara," bunyi penggalan puisi yang ditemukan polisi. Homi sendiri dikenal warga setempat sebagai seorang pembuat masalah.
Penyidik telah menemukan catatan nomor ponsel Homi. Dikutip Jiji Pers, Homi ditangkap karena dicurigai terlibat pembunuhan terhadap salah satu korban wanita. Penyelidikan terhadap kasus pembunuhan korban yang lain masih diselidiki.
Perburuan polisi terhadap penyair Haiku itu, dimulai pada Minggu, setelah petugas menemukan tiga mayat di dalam dua rumah yang sudah ludes terbakar. Dua mayat lagi, ditemukan di sebuah rumah secara terpisah.
Kelima korban, diduga telah dipukuli sampai mati. Para korban rata-rata berusia 70 hingga 80-an tahun. Semua korban dipastikan warga desa setempat.
Polisi telah menemukan lembaran puisi "Haiku" yang ditempel di jendela rumah Homi. Haiku adalah puisi tradisional Jepang, yang terdiri dari tiga baris dengan 17 suku kata. Isi puisi itu lazim membangkitkan fenomena alam dan emosi manusia.
”Menetapkan api- asap memberikan kegembiraan - untuk sesama negara," bunyi penggalan puisi yang ditemukan polisi. Homi sendiri dikenal warga setempat sebagai seorang pembuat masalah.
Penyidik telah menemukan catatan nomor ponsel Homi. Dikutip Jiji Pers, Homi ditangkap karena dicurigai terlibat pembunuhan terhadap salah satu korban wanita. Penyelidikan terhadap kasus pembunuhan korban yang lain masih diselidiki.
(esn)