Pria bersenjata tembak dua wartawan Somalia
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah pria bersenjata menyerang dua wartawan di selatan pelabuhan Kismayo, Somalia, Rabu (17/7/2013) malam. Serangan itu terjadi di wilayah yang belakangan kerap menjadi lokasi bentrok untuk menguasai kota itu.
Sekertaris umum serikat jurnalis nasional Somalia (NUSOJ), Mohamed Ibrahim mengatakan, Mascud Abdullahi Adan (reporter radio Dalsan) menderita luka parah setelah ditembak di bagian punggung. Sementara Mohamed Farah Sahal, (reporter radio Goobjoog), dipukuli di bagian bahu.
"Kami mengutuk serangan terhadap wartawan ini. Kami meminta pemerintah segera menegelar penyelidikan dan mendesak pihak berwenang menangkap pelaku penyerangan," ungkap Ibrahim.
Dua reporter itu bekerja untuk radio yang berada di Kota Mogadishu, saat penyerangan terjadi mereka dalam perjalanan meliput serangan ledakan yang menimpa pasukan Kenya yang menjadi bagian pasukan Uni Afrika.
"Mascud sedang di perjalanan untuk membuat laporan serangan yang menimpa tentara Kenya. Tiba-tiba saya mendapat laporan pria bersenjata menembaknya," ungkap Hassan Ali Gesey, Direktur radio Dalsan.
Somalia adalah salah satu negara paling berbahaya untuk orang yang berprofesi sebagai jurnalis. Sepanjang tahun 2012, tercatat 18 pekerja media tewas. Beberapa diantara mereka tewas saat meliput pertempuran atau serangan bom. Selain itu ada juga yang memang menjadi sasaran serangan militan Shebab, kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda.
Sekertaris umum serikat jurnalis nasional Somalia (NUSOJ), Mohamed Ibrahim mengatakan, Mascud Abdullahi Adan (reporter radio Dalsan) menderita luka parah setelah ditembak di bagian punggung. Sementara Mohamed Farah Sahal, (reporter radio Goobjoog), dipukuli di bagian bahu.
"Kami mengutuk serangan terhadap wartawan ini. Kami meminta pemerintah segera menegelar penyelidikan dan mendesak pihak berwenang menangkap pelaku penyerangan," ungkap Ibrahim.
Dua reporter itu bekerja untuk radio yang berada di Kota Mogadishu, saat penyerangan terjadi mereka dalam perjalanan meliput serangan ledakan yang menimpa pasukan Kenya yang menjadi bagian pasukan Uni Afrika.
"Mascud sedang di perjalanan untuk membuat laporan serangan yang menimpa tentara Kenya. Tiba-tiba saya mendapat laporan pria bersenjata menembaknya," ungkap Hassan Ali Gesey, Direktur radio Dalsan.
Somalia adalah salah satu negara paling berbahaya untuk orang yang berprofesi sebagai jurnalis. Sepanjang tahun 2012, tercatat 18 pekerja media tewas. Beberapa diantara mereka tewas saat meliput pertempuran atau serangan bom. Selain itu ada juga yang memang menjadi sasaran serangan militan Shebab, kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda.
(esn)