Loyalis Assad tembak mati 6 mediator damai Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah pria bersenjata yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, menembak mati enam mediator yang dikirim untuk mendamaikan konflik sektarian provinsi Homs, semalam. Para perunding yang ditembak mati itu berasal dari Komite Rekonsiliasi Nasional.
Pembunuhan itu terjadi di desa Hajar al-Abyad. Insiden tersebut menjadi tantangan berat bagi komite untuk mendamaikan kelompok pemberontak dengan kelompok yang dikendalikan milisi pro-Assad yang dikenal sebagai "shabbiha".
Provinsi Homs Barat adalah wilayah yang mudah bergejolak, karena dihuni berbagai kelompok sektarian, namun mayoritas dihuni kaum Sunni. Sedangkan kelompok minoritas Kristen dan Alawi (cabang dari sekte Syiah) di wilayah itu mendukung rezim Assad.
Keenam perunding, sejatinya, telah berusaha untuk mengatur pembicaraan antara kelompok Sunni al-Zara dan kelompok Alawit dari Qameira, yang terlibat bentrok selama beberapa hari, pada pekan lalu.
”Para milisi Alawit menyergap pria Sunni, ketika mereka tiba di kota terdekat untuk memulai pembicaraan. Mereka mulai mencurigai tim yang diam-diam bekerja sama dengan para pemberontak, karena Qameira diserang mendadak pekan lalu, banyak tentara tewas,” tutur warga setempat, dikutip Reuters, Selasa (16/7/2013).
Kebanyakan warga setempat percaya, tim perunding tewas dengan persetujuan diam-diam dari pejabat pemerintah setempat.
Sementara itu, video diunggah oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, menunjukkan deretan mayat dalam kantong mayat warna hitam, dilubangi dengan peluru dan tertutup bunga.
Pembunuhan itu terjadi di desa Hajar al-Abyad. Insiden tersebut menjadi tantangan berat bagi komite untuk mendamaikan kelompok pemberontak dengan kelompok yang dikendalikan milisi pro-Assad yang dikenal sebagai "shabbiha".
Provinsi Homs Barat adalah wilayah yang mudah bergejolak, karena dihuni berbagai kelompok sektarian, namun mayoritas dihuni kaum Sunni. Sedangkan kelompok minoritas Kristen dan Alawi (cabang dari sekte Syiah) di wilayah itu mendukung rezim Assad.
Keenam perunding, sejatinya, telah berusaha untuk mengatur pembicaraan antara kelompok Sunni al-Zara dan kelompok Alawit dari Qameira, yang terlibat bentrok selama beberapa hari, pada pekan lalu.
”Para milisi Alawit menyergap pria Sunni, ketika mereka tiba di kota terdekat untuk memulai pembicaraan. Mereka mulai mencurigai tim yang diam-diam bekerja sama dengan para pemberontak, karena Qameira diserang mendadak pekan lalu, banyak tentara tewas,” tutur warga setempat, dikutip Reuters, Selasa (16/7/2013).
Kebanyakan warga setempat percaya, tim perunding tewas dengan persetujuan diam-diam dari pejabat pemerintah setempat.
Sementara itu, video diunggah oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, menunjukkan deretan mayat dalam kantong mayat warna hitam, dilubangi dengan peluru dan tertutup bunga.
(esn)