Spanyol minta maaf ke Bolivia atas insiden pesawat Morales
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Spanyol pada Senin kemarin, menyampaikan penyesalan atas pertikaian diplomatik dengan Bolivia. Mereka juga meminta maaf kepada Pemerintah Bolivia, dan minta agar masalah itu diakhiri.
Pertikaian diplomatik itu dipicu pemblokiran pesawat Presiden Bolivia, Evo Morales dari wilayah udara Spanyol, karena dicurigai membawa buronan AS Edward Snowden.
”Spanyol sangat menyesalkan ini dan menyesal bahwa hal itu terjadi. Kami menawarkan permintaan maaf kami dan mempertimbangkan hal tersebut ditutup,” kata Duta Besar Spanyol di La Paz, Miguel Angel Vasquez, dalam pernyataan tertulisnya kepada Kementerian Luar Negeri Bolivia, dikutip Reuters, Selasa (16/7/2013).
Bolivia telah bergabung Venezuela dan Nikaragua untuk menawarkan suaka kepada Edward Snowden, mantan kontraktor IT untuk Badan Keamanan Nasional AS yang membocorkan rincian program penyadapan AS. Pemuda 30 tahun itu kini bersembunyi di Moskow dari kejaran Pemerintah AS yang menuduh Snowden melakukan kejahatan spionase.
Awal Juli lalu, pesawat jet Morales yang lepas landas dari Moskow di larang masuk ke sejumlah wilayah udara negara Eropa, salah satunya Spanyol, karena dicurigai membawa Snowden. Pesawat Morales pun mendarat darurat di Winna, Austria.
Pemerintah Bolivia mendapat informasi, jika pemblokiran rute pesawat Morales itu atas perintah CIA, AS. Insiden itu memicu kemarahan para pemimpin nagara Amerika Latin. Presiden Brazil, Dilma Rousseff menyatakan, perlakuan tidak mengenakkan yang dialami Morales merupakan provokasi yang dilakukan terhadap seluruh negara di Amerika Latin.
Pertikaian diplomatik itu dipicu pemblokiran pesawat Presiden Bolivia, Evo Morales dari wilayah udara Spanyol, karena dicurigai membawa buronan AS Edward Snowden.
”Spanyol sangat menyesalkan ini dan menyesal bahwa hal itu terjadi. Kami menawarkan permintaan maaf kami dan mempertimbangkan hal tersebut ditutup,” kata Duta Besar Spanyol di La Paz, Miguel Angel Vasquez, dalam pernyataan tertulisnya kepada Kementerian Luar Negeri Bolivia, dikutip Reuters, Selasa (16/7/2013).
Bolivia telah bergabung Venezuela dan Nikaragua untuk menawarkan suaka kepada Edward Snowden, mantan kontraktor IT untuk Badan Keamanan Nasional AS yang membocorkan rincian program penyadapan AS. Pemuda 30 tahun itu kini bersembunyi di Moskow dari kejaran Pemerintah AS yang menuduh Snowden melakukan kejahatan spionase.
Awal Juli lalu, pesawat jet Morales yang lepas landas dari Moskow di larang masuk ke sejumlah wilayah udara negara Eropa, salah satunya Spanyol, karena dicurigai membawa Snowden. Pesawat Morales pun mendarat darurat di Winna, Austria.
Pemerintah Bolivia mendapat informasi, jika pemblokiran rute pesawat Morales itu atas perintah CIA, AS. Insiden itu memicu kemarahan para pemimpin nagara Amerika Latin. Presiden Brazil, Dilma Rousseff menyatakan, perlakuan tidak mengenakkan yang dialami Morales merupakan provokasi yang dilakukan terhadap seluruh negara di Amerika Latin.
(esn)