Lebih dari sepekan 2.500 tahanan di California mogok makan
A
A
A
Sindonews.com - Lebih dari 2.500 tahanandi 17 penjara di California, AS, melanjutkan mogok makan pada Senin kemarin. Mereka sudah lebih dari seminggu menolak makanan yang diberikan, untuk menuntut diakhirinya penjagaan super ketat, karena dianggap terkait jaringan geng.
Aksi mogok makan itu, adalah aksi yang ketiga, dan terbesar dalam setahun. Mereka ditahan di dalam sel isolasi hingga 23 jam per hari. Mereka berada di tahanan sendirian, dan hanya diizinkan keluar sel hanya satu jam untuk berolahraga.
Kendati demikian, Departemen Pembenahan dan Rehabilitasi California, mengklaim jumlah tahanan yang melakukan aksi mogok makan itu menyusut drastis sejak 8 Juli 2013. Semula, para tahanan yang mogok makan mencapai 30 ribu orang, tapi menyusut menjadi 2.572 orang hingga Senin kemarin.
Terry Thornton, seorang juru bicara Departemen Pemasyarakatan California, mengatakan mogok makan itu merupakan pelanggaran terhadap hukum negara. Terlebih, muncul laporan ada tahanan yang dipaksa untuk berpartisipasi dalam aksi itu. ”Para tahanan yang mengarahkan ini adalah pemimpin dari geng penjara,” katanya, dikutip Reuters, Selasa (16/7/2013).
Namun, Carol Strickman, pengacara yang bekerja sama dengan beberapa narapidana yang terlibat dalam aksi mogok makan, menolak tuduhan itu. Strickman mengatakan, para tahanan telah menuntut diakhirinya kebijakan penjagaan ratusan tahanan dalam ruang isolasi, dengan alasan penjagaan super ketat itu karena para tahanan terkait dengan geng.
Aksi mogok makan itu, adalah aksi yang ketiga, dan terbesar dalam setahun. Mereka ditahan di dalam sel isolasi hingga 23 jam per hari. Mereka berada di tahanan sendirian, dan hanya diizinkan keluar sel hanya satu jam untuk berolahraga.
Kendati demikian, Departemen Pembenahan dan Rehabilitasi California, mengklaim jumlah tahanan yang melakukan aksi mogok makan itu menyusut drastis sejak 8 Juli 2013. Semula, para tahanan yang mogok makan mencapai 30 ribu orang, tapi menyusut menjadi 2.572 orang hingga Senin kemarin.
Terry Thornton, seorang juru bicara Departemen Pemasyarakatan California, mengatakan mogok makan itu merupakan pelanggaran terhadap hukum negara. Terlebih, muncul laporan ada tahanan yang dipaksa untuk berpartisipasi dalam aksi itu. ”Para tahanan yang mengarahkan ini adalah pemimpin dari geng penjara,” katanya, dikutip Reuters, Selasa (16/7/2013).
Namun, Carol Strickman, pengacara yang bekerja sama dengan beberapa narapidana yang terlibat dalam aksi mogok makan, menolak tuduhan itu. Strickman mengatakan, para tahanan telah menuntut diakhirinya kebijakan penjagaan ratusan tahanan dalam ruang isolasi, dengan alasan penjagaan super ketat itu karena para tahanan terkait dengan geng.
(esn)