Dua pekan diculik, Pemberontak Filipina bebaskan kepala desa
A
A
A
Sindonews.com - Pemberontak Komunis Filipina yang menamakan diri Tentara Rakyat Baru (NPA), pada Rabu (10/7/2013), telah membebaskan Kepala Desa Santa Teresa yang mereka culik pada 30 Juni lalu.
Juru Bicara polisi wilayah Caraga, Martin Gamba mengatakan, Edgar Bantuasan, Kepala Desa Santa Teresa, Kota Loreto, Provinsi Agusan del Sur, dibebaskan oleh para penculiknya di pedalaman Johnson, Loreto.
"Pembebasan itu terjadi, setelah para pemimpin suku dan pejabat lokal melakukan negosiasi," imbuh Gamba.
"Menurut pengakuan korban, selama 10 hari diculik, ia diikat dan dipindahkan ke beberapa lokasi dengan keadaan mata tertutup. Bantuasan diculik untuk dijadikan sebagai informan militer dan sikapnya yang mendukung Walikota Dario Otaza," ungkap Gamba kepada Xinhua.
Di bawah todongan senjata, Bantuasan diculik tak jauh dari rumahnya. Dia kini tengah menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit, setelah mengeluh stres, kelelahan, dan sakit perut.
Gamba mengatakan, polisi dan militer kini tengah bekerjasama dalam operasi pengejaran pelaku penculikan.
NPA sendiri merupakan sayap militer Partai Komunis Filipina. Mereka melancarkan perang gerilya di pedesaan Selatan Filipina selama empat dekade. Militer Filipina memperkirakan kekuatan mencapai lebih dari 5.000 jiwa di seluruh negeri.
Juru Bicara polisi wilayah Caraga, Martin Gamba mengatakan, Edgar Bantuasan, Kepala Desa Santa Teresa, Kota Loreto, Provinsi Agusan del Sur, dibebaskan oleh para penculiknya di pedalaman Johnson, Loreto.
"Pembebasan itu terjadi, setelah para pemimpin suku dan pejabat lokal melakukan negosiasi," imbuh Gamba.
"Menurut pengakuan korban, selama 10 hari diculik, ia diikat dan dipindahkan ke beberapa lokasi dengan keadaan mata tertutup. Bantuasan diculik untuk dijadikan sebagai informan militer dan sikapnya yang mendukung Walikota Dario Otaza," ungkap Gamba kepada Xinhua.
Di bawah todongan senjata, Bantuasan diculik tak jauh dari rumahnya. Dia kini tengah menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit, setelah mengeluh stres, kelelahan, dan sakit perut.
Gamba mengatakan, polisi dan militer kini tengah bekerjasama dalam operasi pengejaran pelaku penculikan.
NPA sendiri merupakan sayap militer Partai Komunis Filipina. Mereka melancarkan perang gerilya di pedesaan Selatan Filipina selama empat dekade. Militer Filipina memperkirakan kekuatan mencapai lebih dari 5.000 jiwa di seluruh negeri.
(esn)