Rusia: Pemberontak Suriah terbukti pakai senjata kimia
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Rusia pada Selasa (9/7/2013), mengatakan, dari hasil forensik, terbukti jika senjata kimia telah digunakan para pemberontak Suriah. Demikian disampaikan wakil Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, dikutip Xinhua, Rabu (10/7/2013).
Bukti-bukti itu, kata Churkin, akan diserahkan ke tim PBB untuk penyelidikan. Menurutnya, jenis senjata kimia yang digunakan pemberontak Suriah adalah senyawa sarin yang mematikan. Senyawa itu masuk dalam sertifikasi organisasi senjata kimia.
Churkin mengatakan, sarin yang tidak berbau ada di dalam proyektil yang ditembakkan oleh oposisi ke wilayah Khan al-Asal, Aleppo pada 19 Maret 2013. Sekitar 200 orang tewas dalam serangan itu.
"Saya baru saja menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB, tentang hasil analisis dari sampel yang diambil para ahli kimia Rusia di wilayah Khan al-Asal,” kata Churkin.
”Saya ingin menggarisbawahi, bahwa tidak seperti laporan lainnya yang disampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB, tapi para ahli Rusia secara pribadi mengambil sampel dari proyektil,” lanjut dia.
Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, mengatakan tuduhan itu akan diselidiki, dan PBB akan membentuk tim investigasi. Namun, Suriah sendiri menolak keras dilakukan penyelidikan secara terbuka.
Churkin mengatakan pemerintah Suriah meminta ahli Rusia menyelidiki kasus itu, tanpa bermaksud menggantikan tim penyelidik PBB dengan ahli Rusia. Pemerintah Suriah, lanjut dia, hanya ingin kedua tim berbagi hasil penyelidikan. ”Sehingga kesimpulan yang dihasilkan masuk akal,” ucapnya.
Bukti-bukti itu, kata Churkin, akan diserahkan ke tim PBB untuk penyelidikan. Menurutnya, jenis senjata kimia yang digunakan pemberontak Suriah adalah senyawa sarin yang mematikan. Senyawa itu masuk dalam sertifikasi organisasi senjata kimia.
Churkin mengatakan, sarin yang tidak berbau ada di dalam proyektil yang ditembakkan oleh oposisi ke wilayah Khan al-Asal, Aleppo pada 19 Maret 2013. Sekitar 200 orang tewas dalam serangan itu.
"Saya baru saja menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB, tentang hasil analisis dari sampel yang diambil para ahli kimia Rusia di wilayah Khan al-Asal,” kata Churkin.
”Saya ingin menggarisbawahi, bahwa tidak seperti laporan lainnya yang disampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB, tapi para ahli Rusia secara pribadi mengambil sampel dari proyektil,” lanjut dia.
Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, mengatakan tuduhan itu akan diselidiki, dan PBB akan membentuk tim investigasi. Namun, Suriah sendiri menolak keras dilakukan penyelidikan secara terbuka.
Churkin mengatakan pemerintah Suriah meminta ahli Rusia menyelidiki kasus itu, tanpa bermaksud menggantikan tim penyelidik PBB dengan ahli Rusia. Pemerintah Suriah, lanjut dia, hanya ingin kedua tim berbagi hasil penyelidikan. ”Sehingga kesimpulan yang dihasilkan masuk akal,” ucapnya.
(esn)