Bomber Boston terancam hukuman mati
A
A
A
Sindonews.com – Pelaku pemboman di arena marathon Boston, AS, Dzhokhar Tsarnaev,19, menghadapi tuduhan terburuk dalam sidang yang digelar Rabu (10/7/2013). Aksi pemboman pada 15 April 2013 lalu, membawanya dalam tuduhan setaraf dengan teror 11 September 2001, dan ia terancam hukuman mati.
Pemuda etnis Chechnya tersebut didakwa akhir bulan lalu, dengan tuduhan melakukan pemboman yang menewaskan tiga orang. Bom panci yang digunakan dalam aksi itu, dirakit sendiri oleh dia dan kakaknya, Tamerlan Tsarnaev, 26 yang ditembak mati oleh polisi, di pinggiran kota Watertown, Massachusetts.
Selain menewaskan tiga orang, serangan bom itu juga melukai 264 orang. Sebagian di antarnya kehilangan kaki. Pengacara Tsarnaev, Miriam Conrad, menghadapi tantangan untuk menyelamatkan kliennya dari ancaman hukuman mati.
”Saya menduga, bahwa Miriam mulai besok akan mencoba mengubah citra Tsarnaev dan membuatnya tampak seperti normal, seperti rata-rata, anak-anak muda lainnya yang bersih,” kata pengamat hukum yang juga mantan jaksa di Boston, Walter Prince, dikutip Reuters.
Pemuda etnis Chechnya tersebut didakwa akhir bulan lalu, dengan tuduhan melakukan pemboman yang menewaskan tiga orang. Bom panci yang digunakan dalam aksi itu, dirakit sendiri oleh dia dan kakaknya, Tamerlan Tsarnaev, 26 yang ditembak mati oleh polisi, di pinggiran kota Watertown, Massachusetts.
Selain menewaskan tiga orang, serangan bom itu juga melukai 264 orang. Sebagian di antarnya kehilangan kaki. Pengacara Tsarnaev, Miriam Conrad, menghadapi tantangan untuk menyelamatkan kliennya dari ancaman hukuman mati.
”Saya menduga, bahwa Miriam mulai besok akan mencoba mengubah citra Tsarnaev dan membuatnya tampak seperti normal, seperti rata-rata, anak-anak muda lainnya yang bersih,” kata pengamat hukum yang juga mantan jaksa di Boston, Walter Prince, dikutip Reuters.
(esn)