Serang pos pemeriksaan di Irak, 3 pejuang al-Qaeda tewas
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah pria bersenjata menyerang pos pemeriksaan di jalan raya yang menghubungkan Tuz Khurmatu dan Tikrit, wilayah utara Irak. Polisi Irak mengatakan, bentrok tak terelakan dan berujung pada tewasnya tiga pejuang al-Qaeda dan dua anggota militan shahwa.
Militan Sahwa adalah kumpulan anggota suku Sunni yang berbalik melawan al-Qaeda. Mereka semua adalah milisi Sunni yang akhirnya berbalik melawan al-Qaeda dan berpihak kepada militer Amerika Serikat (AS) pada 2006. Milisi anti al-Qaeda dicap sebagai kelompok pengkhianat oleh militan Sunni, dampaknya mereka sering kali menjadi sasaran serangan.
Ini bukan kali pertamanya mantan anggota al-Qaeda menjadi sasaran serangan pembunuhan. Pekan lalu, delapan mantan pejuang al-Qaeda tewas, setelah diculik oleh sejumlah pria bersenjata yang menggunakan seragam militer. Mereka menculik delapan orang mantan pejuang al-Qaeda dari rumah mereka di Mishahada, Baghdad utara.
Aksi kekerasan di Irak meningkat sejak awal 2013, bertepatan dengan maraknya aksi protes yang digelar oleh muslim Sunni yang merasa terdiskriminasi oleh pemerintah dan pasukan keamanan yang didominasi oleh pengikut Syiah.
Analis dan sejumlah pengamat menilai, kegagalan pemerintah Irak untuk menyelesaikan masalah ini adalah pangkal permasalahan dan telah memberikan peluang bagi militan Sunni untuk melakukan perekutan dan melancarkan sejumlah aksi kekerasan.
Militan Sahwa adalah kumpulan anggota suku Sunni yang berbalik melawan al-Qaeda. Mereka semua adalah milisi Sunni yang akhirnya berbalik melawan al-Qaeda dan berpihak kepada militer Amerika Serikat (AS) pada 2006. Milisi anti al-Qaeda dicap sebagai kelompok pengkhianat oleh militan Sunni, dampaknya mereka sering kali menjadi sasaran serangan.
Ini bukan kali pertamanya mantan anggota al-Qaeda menjadi sasaran serangan pembunuhan. Pekan lalu, delapan mantan pejuang al-Qaeda tewas, setelah diculik oleh sejumlah pria bersenjata yang menggunakan seragam militer. Mereka menculik delapan orang mantan pejuang al-Qaeda dari rumah mereka di Mishahada, Baghdad utara.
Aksi kekerasan di Irak meningkat sejak awal 2013, bertepatan dengan maraknya aksi protes yang digelar oleh muslim Sunni yang merasa terdiskriminasi oleh pemerintah dan pasukan keamanan yang didominasi oleh pengikut Syiah.
Analis dan sejumlah pengamat menilai, kegagalan pemerintah Irak untuk menyelesaikan masalah ini adalah pangkal permasalahan dan telah memberikan peluang bagi militan Sunni untuk melakukan perekutan dan melancarkan sejumlah aksi kekerasan.
(esn)