Internet dimata-matai AS, Pemerintah Brazil gusar

Senin, 08 Juli 2013 - 14:29 WIB
Internet dimata-matai...
Internet dimata-matai AS, Pemerintah Brazil gusar
A A A
Sindonews.com – Pemerintah Brazil gusar setelah mengetahui lalu lintas internetnya dimata-matai AS. Pemerintah Brazil menuntut Pemerintah AS menjelaskan penyadapan jutaan email dan catatan telepon warganya itu.

Dikutip BBC, Senin (8/7/2013), tuduhan AS telah memata-matai internet dan catatan telepon di Brazil itu dipublikasikan surat kabar O Globo, Sabtu pekan lalu. Laporan media itu juga berdasarkan bocoran dari whistleblower NSA yang tengah diburu AS, Edward Snowden.

”Brazil menerima laporan itu dengan keprihatinan yang mendalam,” ujar Menteri Luar Negeri Brazil, Antonio Patriota, dalam sebuah pernyataan.

Presiden Brazil, Dilma Rousseff dilaporkan sudah menggelar rapat dengan beberapa menterinya khusu untuk menyikapi laporan media itu. ”Pemerintah Brazil telah meminta klarifikasi melalui Kedutaan Besar AS di Brasilia dan Kedutaan Besar Brazil di Washington,” kata Patriota.

Patriota melanjutkan, dengan tindakan AS itu, ia minta PBB membuat aturan untuk mencegah pelanggaran tindakan mata-mata yang menyalahi privasi setiap orang.

Menteri Komunikasi Paulo Bernardo, mengatakan Polisi Federal dan Badan Telekomunikasi Brazil (Anatel) akan melakukan investigasi untuk mengetahui apakah penyedia layanan internet yang berbasis di Brazil telah terlibat dalam skema mata-mata seperti yang dituduhkan.

”Jika itu terjadi, perusahaan-perusahaan ini melanggar hukum Brazil dan bertindak melawan konstitusi kita, yang melindungi hak privasi," kata Bernardo. ”Tapi pengawasan itu mungkin dilakukan melalui kabel bawah laut dan satelit. Sebagian besar kabel untuk komunikasi internasional melalui AS.”

Dalam laporannya, surat kabar O Globo menyatakan, Badan Keamanan Nasional (NSA) AS sudah menjadikan Brazil sebagai target mata-mata. ”Brazil muncul pada grafik NSA sebagai target utama untuk spionase catatan telepon dan data lainnya, bersama negara-negara lain seperti China, Rusia, Iran dan Pakistan,” tulis surat kabar itu.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1670 seconds (0.1#10.140)