Dua Korea akhirnya lakukan dialog tingkat kerja
A
A
A
Sindonews.com - Korea Selatan (Korsel) dan Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara (Korut) pada Sabtu (6/7/2013), memulai pembicaraan tingkat kerja, di Panmunjeom. Demikian disampaikan Kementerian Unifikasi Seoul.
Tiga anggota delegasi dari kedua pihak memulai melakukan pembicaraan sekitar pukul 11.45 waktu setempat, di sebuah gedung administrasi, di desa Panmunjeom. Dialog semula dijadwalkan dimulai pukul 10.00 pagi, tapi ditunda karena beberapa masalah teknis komunikasi.
Inti pembicaraan dua pemerintah Korea itu, adalah bagaimana untuk menormalkan operasi kawasan industri di Kota Kaesong, yang dihentikan selama tiga bulan ini, gara-gara hubungan dua Korea memanas.
Pihak Seoul mengirim Kepala Valuta Kementerian Unifikasi, Suh Ho. Sedangkan Pyongyang mengirim Wakil Direktur Biro Umum Zona Khusus Pengembangan, Park Chol-su.
Suh, dikutip Xinhua, mengatakan, ada tiga fokus pembahasan dalam dialog tersebut. Salah satunya, upaya menjaga fasilitas dan peralatan di kompleks Kaesong. ”(Delegasi) akan melakukan yang terbaik untuk menyalurkan kepercayaan kecil (yang akan dibangun lewat dialog) untuk kepercayaan dan kerja sama yang lebih besar,” kata Suh.
Di kawasan industri Kaesong, berdiri banyak pabrik dari 123 perusahaan Korsel yang aktivitasnya dihentikan Korut. Kala itu Pyonyang melarang sekitar 53 ribu pekerjanya beraktivitas di kawasan industri Kaesong. Seoul juga menarik personelnya setelah DPRK menolak perundingan tingkat kerja.
Kedua pihak sempat akan melakukan pembicaraan lagi untuk membahas nasib industri di Kaesong pada Juni lalu, tapi batal. Dan baru kali ini kedua Pemerintah Korea mencapai kesepakatan untuk dialog untuk memutuskan nasib berbagai pabrik yang juga jadi sumber mata uang Korut tersebut.
Tiga anggota delegasi dari kedua pihak memulai melakukan pembicaraan sekitar pukul 11.45 waktu setempat, di sebuah gedung administrasi, di desa Panmunjeom. Dialog semula dijadwalkan dimulai pukul 10.00 pagi, tapi ditunda karena beberapa masalah teknis komunikasi.
Inti pembicaraan dua pemerintah Korea itu, adalah bagaimana untuk menormalkan operasi kawasan industri di Kota Kaesong, yang dihentikan selama tiga bulan ini, gara-gara hubungan dua Korea memanas.
Pihak Seoul mengirim Kepala Valuta Kementerian Unifikasi, Suh Ho. Sedangkan Pyongyang mengirim Wakil Direktur Biro Umum Zona Khusus Pengembangan, Park Chol-su.
Suh, dikutip Xinhua, mengatakan, ada tiga fokus pembahasan dalam dialog tersebut. Salah satunya, upaya menjaga fasilitas dan peralatan di kompleks Kaesong. ”(Delegasi) akan melakukan yang terbaik untuk menyalurkan kepercayaan kecil (yang akan dibangun lewat dialog) untuk kepercayaan dan kerja sama yang lebih besar,” kata Suh.
Di kawasan industri Kaesong, berdiri banyak pabrik dari 123 perusahaan Korsel yang aktivitasnya dihentikan Korut. Kala itu Pyonyang melarang sekitar 53 ribu pekerjanya beraktivitas di kawasan industri Kaesong. Seoul juga menarik personelnya setelah DPRK menolak perundingan tingkat kerja.
Kedua pihak sempat akan melakukan pembicaraan lagi untuk membahas nasib industri di Kaesong pada Juni lalu, tapi batal. Dan baru kali ini kedua Pemerintah Korea mencapai kesepakatan untuk dialog untuk memutuskan nasib berbagai pabrik yang juga jadi sumber mata uang Korut tersebut.
(esn)