Longsor tewaskan 9 warga China
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras disertai badai yang mengguyur wilayah barat China kembali mengakibatkan bencana tanah longsor di Provinsi Yunnan. Pemerintah setempat mengatakan, 9 orang tewas dalam bencana tersebut, Jumat, (2/7/2013).
Longsor yang terjadi di Provinsi Yunnan, terjadi pukul 5 pagi, tepatnya di wilayah Yanjin, Kota Zhaotong. "Sebanyak sembilan warga desa tewas setelah terkubur longsoran tanah," ungkap Juru Bicara Partai Komunis China.
"Empat warga selamat setelah ditarik keluar dari dalam longsor. Mereka semua langsung dilarikan ke rumah sakit daereah," ungkapnya. "Sejumlah warga dan tim penyelamat sampai detik ini masih terus melakukan upaya penyelamatan," imbuhnya.
Bencana longsor kali ini merupakan yang kedua di Provinsi Yunnan dalam sepekan. Tiga hari sebelumnya, 10 orang pekerja asrama di tambang batu bara Xinxin, hilang tertimbun longsor yang dipicu tingginya curah hujan sejak Senin (1/7/2013) malam.
"Enam orang ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa, sementara empat orang lainnya selamat, namun menderita luka-luka dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit setempat," ungkap pejabat pemerintah Fuyuan seperti dilansir Xinhua.
Longsor yang terjadi di Provinsi Yunnan, terjadi pukul 5 pagi, tepatnya di wilayah Yanjin, Kota Zhaotong. "Sebanyak sembilan warga desa tewas setelah terkubur longsoran tanah," ungkap Juru Bicara Partai Komunis China.
"Empat warga selamat setelah ditarik keluar dari dalam longsor. Mereka semua langsung dilarikan ke rumah sakit daereah," ungkapnya. "Sejumlah warga dan tim penyelamat sampai detik ini masih terus melakukan upaya penyelamatan," imbuhnya.
Bencana longsor kali ini merupakan yang kedua di Provinsi Yunnan dalam sepekan. Tiga hari sebelumnya, 10 orang pekerja asrama di tambang batu bara Xinxin, hilang tertimbun longsor yang dipicu tingginya curah hujan sejak Senin (1/7/2013) malam.
"Enam orang ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa, sementara empat orang lainnya selamat, namun menderita luka-luka dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit setempat," ungkap pejabat pemerintah Fuyuan seperti dilansir Xinhua.
(esn)