Militan Mesir balas dendam atas pelengseran Morsi
Jum'at, 05 Juli 2013 - 10:51 WIB

Militan Mesir balas dendam atas pelengseran Morsi
A
A
A
Sindonews.com – Seorang tentara Mesir tewas dalam serangan yang dilakukan kelompok militan Islam pada Jumat (5/7/2013) pagi. Pihak militer Mesir menyebut, serangan di semenanjung Sinai itu, sebagai serangan balas dendam atas pelengseran Mohamed Morsi dari kursi Presiden Mesir Rabu malam lalu.
Pihak Militer Mesir, dikutip Reuters, meminta dilakukanya konsiliasi dan peringatan waspada terhadap serangan balas dendam, usai penggulingan Morsi. Terlebih, polisi sudah menangkap para senior Ikhwanul Muslimin, sesaat setelah pelengseran Morsi.
Peringatan waspada itu, juga sebagai reaksi atas rencana demonstrasi dari kelompok pendukung Morsi pada Jumat. Dalam akun resmi Facebook-nya, militer Mesir melansir adanya bentrokan antara pendukung dan penentang Morsi di Delta Nil, setelah pelantikan Adly Mansour, 67, sebagai presiden sementara pengganti Morsi.
Sedangkan di semenanjung Sinai, orang-orang bersenjata menyerang beberapa tentara dan polisi dengan senapan mesin dan roket. Beberapa kelompok militan di semenanjung Sinai, sudah mengancam untuk melakukan aksi kekerasan sebagai reaksi atas penggulingan Morsi.
”Tindakan luar biasa dan otokratis terhadap kelompok politik harus dihindari,” kata seorang pejabat kemanan Mesir kepada AFP. ”Polisi menangkap pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie, karena menghasut untuk melakukan pembunuhan pada demonstran,” katanya lagi.
Kendati demikian, pihak militer Mesir percaya, warga Mesir adalah orang yang pemaaf. ”Angkatan Bersenjata (Mesir) percaya bahwa orang-orang mesir bersifat pemaaf, dan mempunyai nilai-nilai Islam yang abadi. Tidak memungkinkan kita untuk membalas dendam dan sombong,” ujar pihak militer Mesir, dalam pernyataannya.
Pihak Militer Mesir, dikutip Reuters, meminta dilakukanya konsiliasi dan peringatan waspada terhadap serangan balas dendam, usai penggulingan Morsi. Terlebih, polisi sudah menangkap para senior Ikhwanul Muslimin, sesaat setelah pelengseran Morsi.
Peringatan waspada itu, juga sebagai reaksi atas rencana demonstrasi dari kelompok pendukung Morsi pada Jumat. Dalam akun resmi Facebook-nya, militer Mesir melansir adanya bentrokan antara pendukung dan penentang Morsi di Delta Nil, setelah pelantikan Adly Mansour, 67, sebagai presiden sementara pengganti Morsi.
Sedangkan di semenanjung Sinai, orang-orang bersenjata menyerang beberapa tentara dan polisi dengan senapan mesin dan roket. Beberapa kelompok militan di semenanjung Sinai, sudah mengancam untuk melakukan aksi kekerasan sebagai reaksi atas penggulingan Morsi.
”Tindakan luar biasa dan otokratis terhadap kelompok politik harus dihindari,” kata seorang pejabat kemanan Mesir kepada AFP. ”Polisi menangkap pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie, karena menghasut untuk melakukan pembunuhan pada demonstran,” katanya lagi.
Kendati demikian, pihak militer Mesir percaya, warga Mesir adalah orang yang pemaaf. ”Angkatan Bersenjata (Mesir) percaya bahwa orang-orang mesir bersifat pemaaf, dan mempunyai nilai-nilai Islam yang abadi. Tidak memungkinkan kita untuk membalas dendam dan sombong,” ujar pihak militer Mesir, dalam pernyataannya.
(esn)