Rusia minta Snowden pergi ke negara lain
A
A
A
Sindonews.com – Edward Snowden harus menemukan negara lain untuk mencari perlindungan. Demikian dinyatakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, Kamis (4/7/2013), seperti dikutip dari Reuters.
Menurut Ryabkov, Rusia telah memastikan tidak menerima permintaan suaka politik dari Snowden dan mantan karyawan NSA itu harus memecahkan sendiri masalahnya, setelah bersembunyi 11 hari di ruang transit internasional Bandara Sheremetyevo, Moskow.
"Dia harus memilih tempat untuk pergi," kata Ryabkov kepada Reuters. "Pada saat ini, kami tidak memiliki aplikasi resmi dari Snowden yang meminta suaka di Federasi Rusia," lanjutnya.
Secara terpisah, Ryabkov mengatakan kepada kantor berita Itar-Tass, bahwa Rusia tidak bisa memecahkan masalah yang dihadapi Snowden dan situasi saat ini harus diselesaikan dengan "salah satu cara atau yang lain".
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin telah menolak untuk mengekstradisi Snowden, tapi Moskow juga telah menyatakan dengan jelas, bahwa Snowden adalah tamu semakin tak diinginkan. Sebab, semakin lama ia berada di Moskow, semakin besar risiko kebuntuan diplomatik dan bisa menyebabkan kerusakan permanen pada hubungan Rusia dengan Washington.
Menurut Ryabkov, Rusia telah memastikan tidak menerima permintaan suaka politik dari Snowden dan mantan karyawan NSA itu harus memecahkan sendiri masalahnya, setelah bersembunyi 11 hari di ruang transit internasional Bandara Sheremetyevo, Moskow.
"Dia harus memilih tempat untuk pergi," kata Ryabkov kepada Reuters. "Pada saat ini, kami tidak memiliki aplikasi resmi dari Snowden yang meminta suaka di Federasi Rusia," lanjutnya.
Secara terpisah, Ryabkov mengatakan kepada kantor berita Itar-Tass, bahwa Rusia tidak bisa memecahkan masalah yang dihadapi Snowden dan situasi saat ini harus diselesaikan dengan "salah satu cara atau yang lain".
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin telah menolak untuk mengekstradisi Snowden, tapi Moskow juga telah menyatakan dengan jelas, bahwa Snowden adalah tamu semakin tak diinginkan. Sebab, semakin lama ia berada di Moskow, semakin besar risiko kebuntuan diplomatik dan bisa menyebabkan kerusakan permanen pada hubungan Rusia dengan Washington.
(esn)