Pasca kudeta di Mesir, Kanada serukan dialog
A
A
A
Sindonews.com – Kanada telah mendesak semua pihak di Mesir untuk tetap tenang, menghindari kekerasan, dan terlibat dalam dialog politik yang berarti. Pernyataan ini dilontarkan, setelah terjadinya kudeta yang dilakukan militer Mesir.
“Ketenangan itu penting, tidak hanya untuk Mesir, tapi juga untuk seluruh wilayah. Hal ini tetapi mengingat pengaruh Mesir di wilayah,” kata Menteri Luar Negeri Kanada, John Baird, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu (3/7/2013) malam.
"Kanada percaya, bahwa menerapkan sistem demokrasi yang transparan yang menghormati suara warganya, dan yang mendorong dan menghormati kontribusi masyarakat sipil dan semua segmen populasi lainnya, adalah cara terbaik untuk memulihkan ketenangan,” lanjut Baird, seperti dikutip dari Xinhua.
Baird mengatakan, semua orang Mesir memiliki hak untuk hidup dalam masyarakat bebas, demokratis, dan aman. “Ketenangan memberikan semua orang Mesir saham di masa depan soal stabilitas dan kemakmuran Mesir," katanya.
Pada Rabu (3/7/2013) malam, militer Mesir mengkudeta kekuasaan Morsi dan menyerahkan kekuasaan pada Ketua Mahkamah Konstitusi Mesir, Adli Mansour. Ia dilantik sebagai presiden sementara Mesir, sampai digelarnya pemilihan umum di negara itu.
Setidaknya 11 orang tewas dan lebih dari 500 terluka dalam bentrokan antara pendukung dan penentang Morsi, sebelum terjadinya kudeta.
“Ketenangan itu penting, tidak hanya untuk Mesir, tapi juga untuk seluruh wilayah. Hal ini tetapi mengingat pengaruh Mesir di wilayah,” kata Menteri Luar Negeri Kanada, John Baird, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu (3/7/2013) malam.
"Kanada percaya, bahwa menerapkan sistem demokrasi yang transparan yang menghormati suara warganya, dan yang mendorong dan menghormati kontribusi masyarakat sipil dan semua segmen populasi lainnya, adalah cara terbaik untuk memulihkan ketenangan,” lanjut Baird, seperti dikutip dari Xinhua.
Baird mengatakan, semua orang Mesir memiliki hak untuk hidup dalam masyarakat bebas, demokratis, dan aman. “Ketenangan memberikan semua orang Mesir saham di masa depan soal stabilitas dan kemakmuran Mesir," katanya.
Pada Rabu (3/7/2013) malam, militer Mesir mengkudeta kekuasaan Morsi dan menyerahkan kekuasaan pada Ketua Mahkamah Konstitusi Mesir, Adli Mansour. Ia dilantik sebagai presiden sementara Mesir, sampai digelarnya pemilihan umum di negara itu.
Setidaknya 11 orang tewas dan lebih dari 500 terluka dalam bentrokan antara pendukung dan penentang Morsi, sebelum terjadinya kudeta.
(esn)