14 tentara tewas akibat ledakan di Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 14 tentara Suriah dilaporkan tewas akibat ledakan granat di desa yang dikuasai pemberontak Suriah, Selasa (2/7/2013). Demikian dilaporkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.
"Jumlah korban tewas akibat ledakan bom di Kafr Batna bertambah menjadi 17 orang. Di antara para korban ada tiga wanita, tiga anak-anak, dan sejumlah tentara Suriah," ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kafr Batna merupakan basis bagi beberapa benteng pemberontak Suriah. Wilayah ini terletak di sisi timur Ghouta, Damaskus. Akhir musim semi ini, tentara Suriah sempat melancarkan serangan sengit ke wilayah itu untuk memotong jalur pasokan kebutuhan pemberontak ke Damaskus.
Sementara itu, perjuangan tentara yang setia pada Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menekan tentara pemberontak di Kota Homs, sampai hari ini masih terus berlanjut. Memasuki hari ke empat, pertempuran sengit antara pemberontak dan tentara Suriah yang didukung pejuang Hizabullah dari Libanon terus berlangsung dan mereka tetap gagal membuat kemajuan.
Meski upaya perdamaian sudah dilakukan beberapa pihak, namun belum ada tanda-tanda pertikaian antara pemberontak dengan pasukan loyalis rezim Presiden Bashar al-Assad akan mereda. Menurut PBB, jumlah korban jiwa akibat konflik ini sudah menyentuh angka 100 ribu jiwa.
"Jumlah korban tewas akibat ledakan bom di Kafr Batna bertambah menjadi 17 orang. Di antara para korban ada tiga wanita, tiga anak-anak, dan sejumlah tentara Suriah," ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kafr Batna merupakan basis bagi beberapa benteng pemberontak Suriah. Wilayah ini terletak di sisi timur Ghouta, Damaskus. Akhir musim semi ini, tentara Suriah sempat melancarkan serangan sengit ke wilayah itu untuk memotong jalur pasokan kebutuhan pemberontak ke Damaskus.
Sementara itu, perjuangan tentara yang setia pada Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menekan tentara pemberontak di Kota Homs, sampai hari ini masih terus berlanjut. Memasuki hari ke empat, pertempuran sengit antara pemberontak dan tentara Suriah yang didukung pejuang Hizabullah dari Libanon terus berlangsung dan mereka tetap gagal membuat kemajuan.
Meski upaya perdamaian sudah dilakukan beberapa pihak, namun belum ada tanda-tanda pertikaian antara pemberontak dengan pasukan loyalis rezim Presiden Bashar al-Assad akan mereda. Menurut PBB, jumlah korban jiwa akibat konflik ini sudah menyentuh angka 100 ribu jiwa.
(esn)