Yordania tak nyaman dengan penyebaran militer AS

Jum'at, 28 Juni 2013 - 14:12 WIB
Yordania tak nyaman...
Yordania tak nyaman dengan penyebaran militer AS
A A A
Sindonews.com – Penyebaran peralatan dan personel militer Amerika Serikat (AS) di Yordania membuat negara itu merasa tidak nyaman. AS telah menempatkan jet tempur F-16 dan rudal patriot di Yordania, sejak latihan militer bersama yang berakhir pada 20 Juni silam.

"Yordania merasa tidak nyaman tentang keberadaan tentara AS, senjata, dan peralatan militer di wilayah kerajaan," kata Oraib Rintawi, analis dari Pusat Studi Politik Al-Quds kepada AFP, Jumat (28/6/2013).

"Untuk Yordania, kehadiran militer AS terkait dengan plot dan konspirasi terhadap tetangga mereka, yang akan berdampak pada negara itu sendiri," ujar Rintawi. Saat ini, Yordania adalah sekutu utama AS di kawasan Timur Tengah yang kondisinya masih stabil dan aman.

"Untuk AS, melindungi stabilitas adalah kunci dan inti dari strategi mereka di Timur Tengah. Tapi, opini publik di sini tidak menyambut orang Amerika, bahkan jika mereka mengatakan mereka ingin melindungi negara," lanjutnya.

Sementara Khalil Atiyeh, Wakil Parlemen Yordania menyatakan, kata anggota parlemen menolak kehadiran pasukan asing. "Sebagai deputi yang mewakili orang Yordania, kami tidak menerima AS atau pasukan asing lainnya di Yordania. Yordania tidak berpikir ada ancaman dari Suriah," ujarnya

"Tapi, kami memahami sifat dan persyaratan dari hubungan AS-Yordania dan bahwa Washington ingin melindungi kepentingannya di kawasan serta sekutu-sekutunya," lanjut Atiyeh.

"Orang Yordania tidak ingin melihat pasukan Amerika di sini, karena mereka takut rezim Suriah bisa membalas," ujar penulis dan kolumnis politik, Labib Kamhawi kepada AFP. "Senjata-senjata dan tentara yang dikerahkan AS ke Yordania sebagai langkah pencegahan, tapi ini bisa dilihat oleh Suriah sebagai tindakan agresi, yang membuat orang di sini khawatir," tambahnya.

Pemerintah Yordania sendiri telah berulang kali mengaku tidak berusaha untuk ikut campur dalam urusan Suriah. Pekan lalu, Perdana Menteri Yordania, Abdullah Nsur membantah laporan Los Angeles Times yang menyatakan Badan Intelijen Pusat dan pasukan khusus AS telah melatih pemberontak Suriah di barat daya Yordania.

"Tidak ada pelatihan di negara kita untuk pasukan oposisi Suriah. Warga Suriah yang kita hadapi di negara kita adalah pengungsi," katanya kepada wartawan.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5248 seconds (0.1#10.140)