Banjir di Paraguay memaksa 800 orang mengungsi
A
A
A
Sindonews.com - Banjir dari luapan air Sungai Parana, di wilayah perbatasan Paraguay, Argentina dan Brazil, telah memaksa 800 warga mengungsi. Demikian pernyataan pejabat berwenang Paraguay Rabu (26/6/2013), dikutip Xinhua Kamis (27/6/2013).
Presiden Paraguay, Federico Franco, mengatakan luapan air Sungai Parana kemungkinan akan berlanjut. Dia memutuskan status darurat untuk daerah yang dilanda bencana itu.
”Kami sedang mempertimbangkan tindakan lebih cepat, karena luapan air Sungai Parana diperkirakan akan terus meningkat,” ujar Franco. ”Kami memiliki informasi bahwa ini (luapan air sungai) bisa terus meningkat dan jika hal ini terus memburuk, kami akan mendeklarasikan keadaan darurat lokal," lanjut dia.
Kepala Sekretariat Darurat Nasional (SEN) Paraguay, Rafael Valdez, mengatakan, banjir itu juga menganggu 2 ribu kepala keluarga dalam beberapa hari ke depan. SEN telah memasok tenda dan makanan untuk keluarga korban di negara bagian Alto Parana timur.
Tingginya debit air Sungai Parana pada Kamis, diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi dengan ketinggian mencapai 6,2 meter, lebih tinggi pada banjir yang terjadi tahun 2009, yakni setinggi 5,89 meter.
Presiden Paraguay, Federico Franco, mengatakan luapan air Sungai Parana kemungkinan akan berlanjut. Dia memutuskan status darurat untuk daerah yang dilanda bencana itu.
”Kami sedang mempertimbangkan tindakan lebih cepat, karena luapan air Sungai Parana diperkirakan akan terus meningkat,” ujar Franco. ”Kami memiliki informasi bahwa ini (luapan air sungai) bisa terus meningkat dan jika hal ini terus memburuk, kami akan mendeklarasikan keadaan darurat lokal," lanjut dia.
Kepala Sekretariat Darurat Nasional (SEN) Paraguay, Rafael Valdez, mengatakan, banjir itu juga menganggu 2 ribu kepala keluarga dalam beberapa hari ke depan. SEN telah memasok tenda dan makanan untuk keluarga korban di negara bagian Alto Parana timur.
Tingginya debit air Sungai Parana pada Kamis, diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi dengan ketinggian mencapai 6,2 meter, lebih tinggi pada banjir yang terjadi tahun 2009, yakni setinggi 5,89 meter.
(esn)