Usir penderita cacat mental, McDonald Taiwan minta maaf
A
A
A
Sindonews.com – McDonald Taiwan melayangkan permintaan maaf pada Rabu (26/6/2013), setelah salah satu outletnya menelepon polisi untuk mengusir seorang wanita yang menderita caat mental. Tindakan ini sempat memicu protes dari kelompok penyandang cacat dan yang menuduh McDonald telah melakukan diskriminasi.
Menurut media Taiwan, wanita yang diidentifikasi bermarga Wang itu, mencoba untuk membeli es krim. Namun, manajer outlet McDonald itu malah menelepon polisi dan mengklaim, bahwa seorang tunawisma telah menyebabkan keributan.
Manajer outlet McDonald itu dilaporkan telah meminta polisi untuk mengawal Wang keluar atau membawanya ke rumah sakit. Tapi, polisi menemukan bahwa Wang tidak berperilaku kasar atau mengganggu pelanggan lain.
"Saya pikir itu sangat tidak layak, bahwa manajer restoran menghubungi polisi untuk menangani masalah yang dalam kasus ini terisolasi," kata seorang juru bicara McDonald Taiwan kepada wartawan di selatan Kota Kaohsiung, di mana insiden itu terjadi.
"Saya minta maaf, bahwa ini menyebabkan pengalaman bersantap yang tidak menyenangkan bagi Ms Wang. Dan, saya berterima kasih kepada Ms Wang dan keluarganya untuk menerima permintaan maaf kami," katanya dalam rekaman yang disiarkan oleh saluran berita kabel TVBS.
Pada Rabu, sekitar 50 pengunjuk rasa di luar outlet McDonald memegang spanduk bertuliskan "Jangan menggertak saya Paman McDonald," dan "Kami ingin kebenaran, kami ingin meminta maaf."
"Kami sedih dan kami menyesal, bahwa McDonald yang biasanya memberikan kesan 'pelanggan pertama', telah memperlakukan orang-orang cacat dengan cara ini," kata pernyataan Yayasan Taiwan untuk Down Syndrome.
Menurut media Taiwan, wanita yang diidentifikasi bermarga Wang itu, mencoba untuk membeli es krim. Namun, manajer outlet McDonald itu malah menelepon polisi dan mengklaim, bahwa seorang tunawisma telah menyebabkan keributan.
Manajer outlet McDonald itu dilaporkan telah meminta polisi untuk mengawal Wang keluar atau membawanya ke rumah sakit. Tapi, polisi menemukan bahwa Wang tidak berperilaku kasar atau mengganggu pelanggan lain.
"Saya pikir itu sangat tidak layak, bahwa manajer restoran menghubungi polisi untuk menangani masalah yang dalam kasus ini terisolasi," kata seorang juru bicara McDonald Taiwan kepada wartawan di selatan Kota Kaohsiung, di mana insiden itu terjadi.
"Saya minta maaf, bahwa ini menyebabkan pengalaman bersantap yang tidak menyenangkan bagi Ms Wang. Dan, saya berterima kasih kepada Ms Wang dan keluarganya untuk menerima permintaan maaf kami," katanya dalam rekaman yang disiarkan oleh saluran berita kabel TVBS.
Pada Rabu, sekitar 50 pengunjuk rasa di luar outlet McDonald memegang spanduk bertuliskan "Jangan menggertak saya Paman McDonald," dan "Kami ingin kebenaran, kami ingin meminta maaf."
"Kami sedih dan kami menyesal, bahwa McDonald yang biasanya memberikan kesan 'pelanggan pertama', telah memperlakukan orang-orang cacat dengan cara ini," kata pernyataan Yayasan Taiwan untuk Down Syndrome.
(esn)