Arab Saudi berpihak pada pemberontak Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Saudi, al-Faisal memperingatkan resiko atas keterlibatan pejuang asing dalam perang internal di Suriah. Namun, Arab Saudi juga bersumpah untuk tetap melanjutkan suplai bantuan bagi pemberontak Suriah.
"Peran Iran dan kelompok pejuang Hizbullah di Suriah dianggap berbahaya," ungkap Faisal saat menerima kunjungan Menlu Amerika Serikat, John Kerry di Kota Jeddah, Selasa (26/6/2013). Dalam kesempatan itu, Faisal menyerukan semua pihak untuk memberikan bantuan senjata kepada pasukan Suriah, tapi pada saat yang bersamaan Arab Saudi juga berjanji untuk memberikan bantuan militer kepada pejuang oposisi.
Seperti diketahui, sejumlah negara Arab Teluk mengatakan, bahwa Pemerintah Suriah memerangi pemberontak dengan bantuan tenaga dari pejuang Hizbullah dan bantuan senjata canggih dari Iran.
Sementara Kerry menekankan, bahwa usulan pemerintah AS dan Rusia untuk menggelar pertemuan di Jenewa adalah sebuah kesempatan terbaik bagi Suriah untuk menyelesaikan krisis Suriah.
Menurut rencana awal, diharapkan pertemuan itu dihadiri pejabat Damaskus dan pewakilan dari oposisi. Pemerintah Damaskus sejauh ini setuju untuk mengikuti pertemuan Jenewa, tapi oposisi enggan hadir karena mereka terus mengalami kemunduran di lapangan.
"Peran Iran dan kelompok pejuang Hizbullah di Suriah dianggap berbahaya," ungkap Faisal saat menerima kunjungan Menlu Amerika Serikat, John Kerry di Kota Jeddah, Selasa (26/6/2013). Dalam kesempatan itu, Faisal menyerukan semua pihak untuk memberikan bantuan senjata kepada pasukan Suriah, tapi pada saat yang bersamaan Arab Saudi juga berjanji untuk memberikan bantuan militer kepada pejuang oposisi.
Seperti diketahui, sejumlah negara Arab Teluk mengatakan, bahwa Pemerintah Suriah memerangi pemberontak dengan bantuan tenaga dari pejuang Hizbullah dan bantuan senjata canggih dari Iran.
Sementara Kerry menekankan, bahwa usulan pemerintah AS dan Rusia untuk menggelar pertemuan di Jenewa adalah sebuah kesempatan terbaik bagi Suriah untuk menyelesaikan krisis Suriah.
Menurut rencana awal, diharapkan pertemuan itu dihadiri pejabat Damaskus dan pewakilan dari oposisi. Pemerintah Damaskus sejauh ini setuju untuk mengikuti pertemuan Jenewa, tapi oposisi enggan hadir karena mereka terus mengalami kemunduran di lapangan.
(esn)