PBB serukan persatuan di Libanon
A
A
A
Sindonews.com - Sekjen PBB, Ban Ki-moon menyerukan Angkatan Senjata Libanon agar tetap setia mendukung Presiden Suleiman di tengah meningkatnya ketegangan sektarian. Masalah baru itu merupakan dampak tidak langsung atas konflik yang terjadi di negara tetangga, Suriah.
"Sekjen PBB sangat prihatin atas tewasnya 16 tentara Libanon dalam bentrok dengan pengikut muslim radikal Sunni," ungkap Wakil Juru Bicara PBB, Eduardo del Buey seperti dilansir Naharnet. "Sekjen PBB mengutuk aksi penyerangan yang menimbulkan kerugian besar pada tentara Libanon," imbuh del Buey.
Sekjen PBB menekankan, bahwa semua warga Libanon harus menghormati sepenuhnya pemerintah dan semua instansi yang berada di bawah kepemimpinan Presiden Suleiman, khususnya tentara. Sebab, mereka semua punya peran penting, melindungi semua warga Libanon.
Seperti diketahui, Libanon kini tengah menghadapi peningkatan tekanan dengan kedatangan ratusan ribu pengungsi Suriah ditambah meningkatnya ketegangan antara komunitas Sunni dan Syiah. Menyikapi kondisi tersebut, masyarakat internasional menyerukan keutuhan kedaulatan, keamanan dan stabilitas di Libanon.
"Sekjen PBB menghimbau semua pihak untuk menghindari konflik dan menegakkan prinsip-prinsip saling menghormati dan hidup berdampingan dalam rangka melestarikan persatuan nasional Libanon," ungkap del Buey.
Seperti diketahui, 60 orang terluka sementara 16 tentara Libanon tewas dalam bentrok dengan kelompok Muslim Sunni bersenjata di Kota Sidon selatan. Bentrokan itu dipicu penahanan seorang pengikut kelompok garis keras Sunni pimpinan ulama Sheikh Ahmed al-Assir, pada Minggu (23/6/2013).
Pendukung kelompok itu pun membalas tindakan penahanan tersebut dengan menembaki sebuah pos pemeriksaan militer.
"Sekjen PBB sangat prihatin atas tewasnya 16 tentara Libanon dalam bentrok dengan pengikut muslim radikal Sunni," ungkap Wakil Juru Bicara PBB, Eduardo del Buey seperti dilansir Naharnet. "Sekjen PBB mengutuk aksi penyerangan yang menimbulkan kerugian besar pada tentara Libanon," imbuh del Buey.
Sekjen PBB menekankan, bahwa semua warga Libanon harus menghormati sepenuhnya pemerintah dan semua instansi yang berada di bawah kepemimpinan Presiden Suleiman, khususnya tentara. Sebab, mereka semua punya peran penting, melindungi semua warga Libanon.
Seperti diketahui, Libanon kini tengah menghadapi peningkatan tekanan dengan kedatangan ratusan ribu pengungsi Suriah ditambah meningkatnya ketegangan antara komunitas Sunni dan Syiah. Menyikapi kondisi tersebut, masyarakat internasional menyerukan keutuhan kedaulatan, keamanan dan stabilitas di Libanon.
"Sekjen PBB menghimbau semua pihak untuk menghindari konflik dan menegakkan prinsip-prinsip saling menghormati dan hidup berdampingan dalam rangka melestarikan persatuan nasional Libanon," ungkap del Buey.
Seperti diketahui, 60 orang terluka sementara 16 tentara Libanon tewas dalam bentrok dengan kelompok Muslim Sunni bersenjata di Kota Sidon selatan. Bentrokan itu dipicu penahanan seorang pengikut kelompok garis keras Sunni pimpinan ulama Sheikh Ahmed al-Assir, pada Minggu (23/6/2013).
Pendukung kelompok itu pun membalas tindakan penahanan tersebut dengan menembaki sebuah pos pemeriksaan militer.
(esn)