Suriah ikut konferensi Jenewa, tapi tak serahkan kekuasaan
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moallem, mengatakan pada Senin (24/6/2013), bahwa pemerintahannya serius akan berpartisipasi dalam konferensi Jenewa. Namun, ia menegaskan, pemerintah tidak akan menyerahkan kekuasaan kepada oposisi dalam konferensi itu.
”Kami akan berangkat ke konferensi Jenewa, untuk menghentikan kekerasan dan terorisme yang kita anggap sebagai permintaan populer,” kata al-Moallem pada konferensi pers yang disiarkan secara langsung oleh televisi pemerintah.
Menurutnya, meskipun dalam konferensi itu nanti pemerintah ditekan, keputusan tidak akan berubah. ”Kita tidak akan menyerahkan kewenangan ke bagian lain,” lanjut dia.
Ia mengatakan pihak Suriah akan pergi ke Jenewa untuk berpartisipasi dan membahas pembentukan pemerintah persatuan nasional yang akan mewakili rakyat Suriah.
Sementara itu, al-Moallem mengecam keputusan negara-negara barat untuk mempersenjatai oposisi. ”Langkah itu sebagai tindakan berbahaya dan bertujuan untuk memperpanjang krisis dan kekacauan,” ucapnya.
”Mempersenjatai pemberontak akan menghambat konferensi Jenewa dan akan membunuh lebih banyak orang-orang kami dan kami akan bersikeras di Jenewa untuk menghentikan kekerasan dan terorisme,” imbuh al-Moallem.
”Kami siap untuk mendiskusikan cara untuk membatasi kekerasan, persenjataan dan pelatihan pemberontak bersenjata.”
”Kami akan berangkat ke konferensi Jenewa, untuk menghentikan kekerasan dan terorisme yang kita anggap sebagai permintaan populer,” kata al-Moallem pada konferensi pers yang disiarkan secara langsung oleh televisi pemerintah.
Menurutnya, meskipun dalam konferensi itu nanti pemerintah ditekan, keputusan tidak akan berubah. ”Kita tidak akan menyerahkan kewenangan ke bagian lain,” lanjut dia.
Ia mengatakan pihak Suriah akan pergi ke Jenewa untuk berpartisipasi dan membahas pembentukan pemerintah persatuan nasional yang akan mewakili rakyat Suriah.
Sementara itu, al-Moallem mengecam keputusan negara-negara barat untuk mempersenjatai oposisi. ”Langkah itu sebagai tindakan berbahaya dan bertujuan untuk memperpanjang krisis dan kekacauan,” ucapnya.
”Mempersenjatai pemberontak akan menghambat konferensi Jenewa dan akan membunuh lebih banyak orang-orang kami dan kami akan bersikeras di Jenewa untuk menghentikan kekerasan dan terorisme,” imbuh al-Moallem.
”Kami siap untuk mendiskusikan cara untuk membatasi kekerasan, persenjataan dan pelatihan pemberontak bersenjata.”
(esn)