Ekuador terima permohonan suaka Snowden

Senin, 24 Juni 2013 - 09:13 WIB
Ekuador terima permohonan...
Ekuador terima permohonan suaka Snowden
A A A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Ekuador, Ricardo Patino mengatakan pada Minggu (23/6/2013), bahwa wshistleblower NSA, Edward Snowden, 29, telah minta suaka di Negara Amerika Selatan itu.

Patiino, dikutip Xinhua, Senin (24/6/2013) menegaskan, bahwa Ekuador telah menerima permohonan suaka dari mantan karyawan CIA yang tengah diburu pemerintah AS itu.

”Pemerintah Ekuador telah menerima permintaan suaka dari Edward Snowden,” tulis Patino pada akun Twitter-nya. Patino menulis hal itu, saat dia melakukan kunjungan resmi ke Vietnam.

Meskipun demikian, belum ada konfirmasi resmi dari Presiden Ekuador atas pernyataan Patino. Ia sebelumnya, menyatakan, bahwa negaranya akan mempertimbangkan permintaan suaka, jika Snowden mengajukan permohonan.

Snowden, yang diburu FBI karena telah bocor program penyadapan rahasia Pemerintah AS pada catatan telepon dan internet global, sudah meninggalkan Hong Kong, tempatnya bersembunyi sekaligus membocorkan program penyadapan NSA itu.

Menurut laporan media Rusia, Snowden tiba di Moskow setelah meninggalkan Hong Kong pada Minggu. Ia terbang dengan pesawat komersial. Snowden sudah ditunggu Duta Besar Ekuador di Bandara Sheremetyevo, Moskow.

WikiLeaks, organisasi yang didirikan Julian Assange mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu, bahwa Snowden sudah dilindungi Pemerintah Ekuador dengan pemberian suaka. Tim hukum WikiLeaks juga ikut membantu Snowden dalam upaya perlindungannya.

Muncul ada spekulasi, jika Snowden kemungkinan mencari suaka di Ekuador, Venezuela, Kuba atau Islandia.

Assange yang senasib dengan Snowden, memilih tetap di Kedutaan Ekuador, di London untuk menghindari upaya ekstradisi Pemerintah Swedia, karena dituduh melakukan kejahatan seks. Ia meyakini, upaya penangkapan dirinya oleh Pemerintah Swedia, atas perintah Pemerintah AS karena sepak terjang WikiLeaks yang membocorkan berbagai skandal Pemerintah AS dari bocoran kawat diplomatik.
(esn)
Berita Terkait
Para Pemimpin UE Siapkan...
Para Pemimpin UE Siapkan Sanksi Keras ke Rusia
Militer Rusia Kembali...
Militer Rusia Kembali Bombardir Fasilitas Utama di Ukraina
Rudal Rusia Hantam Pasar...
Rudal Rusia Hantam Pasar di Ukraina, 16 Orang Tewas
Pertempuran Sengit di...
Pertempuran Sengit di Mariupol, Pejuang Chechnya bunuh Pasukan Asing
Begini Momen saat Pesawat...
Begini Momen saat Pesawat Canggih Rusia SU-35S Hancurkan Markas Militer Ukraina dengan Rudal
Roket Uragan Rusia Hantam...
Roket Uragan Rusia Hantam Apartemen di Kota Chasiv Yar, 10 Tewas dan Puluhan Lain Tertimbun
Berita Terkini
Dilantik Jadi PM, Mark...
Dilantik Jadi PM, Mark Carney Tegaskan Kanada Tak Akan Pernah Jadi Negara Bagian AS ke 51
2 jam yang lalu
Siapa Rae Lil Black?...
Siapa Rae Lil Black? Mantan Bintang Porno Jepang yang Jadi Mualaf setelah Berlibur ke Malaysia
2 jam yang lalu
Grup Yahudi Rilis Video...
Grup Yahudi Rilis Video Penangkapan Aktivis Pro-Palestina Mahmoud Khalil yang Mengerikan
3 jam yang lalu
Israel Tahan 676 Jenazah...
Israel Tahan 676 Jenazah Palestina di Pemakaman Angka dan Lemari Es
4 jam yang lalu
Pemukim Israel Serang...
Pemukim Israel Serang dan Bakar Desa Palestina di Tepi Barat
5 jam yang lalu
Israel Tolak Tawaran...
Israel Tolak Tawaran Hamas Bebaskan Tawanan Israel-Amerika
6 jam yang lalu
Infografis
Eks Letnan Kolonel AS:...
Eks Letnan Kolonel AS: Ukraina Harus Terima Kalah Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved