Singapura janji kejar perusahaan pemicu asap
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Singapura pada Sabtu (22/6/2013), mengatakan, bahwa mereka akan mengejar perusahaan lokal yang terlibat dalam kebakaran hutan di Indonesia.
Kebakaran hutan itulah yang memicu polusi asap hingga menembus Singapura dan Malaysia. Keterlibatan perushaan perkebunan kelapa sawit Singapura itu diungkapkan Greenpeace.
Menteri Luar Negeri Singapura, K. Shanmugam, mengatakan dalam konferensi persnya, bahwa pemerintah akan menyelidiki keterlibatan perusahaan lokal Singapura dalam kasus kebakaran hutan di Indonesia.
”Saya telah meminta Jaksa Agung untuk mempertimbangkan langkah yang bisa kita lakukan di Singapura, jika perusahaan tersebut terbukti terlibat,” katanya.
”Kami akan tidak akan melindungi perusahaan itu, jika memang melakukan tindakan ilegal di Indonesia dan berdampak pada Singapura,” kata Shanmugam.
Namun, dia menekan Indonesia untuk memberikan bukti jika perusahaan di Singapura terlibat. ”Kami akan bergantung pada Indonesia untuk memberikan bukti. Saya tidak bisa mengirim polisi saya di sana (Indonesia) untuk menyelidiki,” lanjut dia.
Sebelumnya, kelompok pemerhati lingkungan Greenpeace, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, ratusan titik api di konsesi kebun kelapa sawit dimiliki Indonesia, Malaysia dan perusahaan Singapura.
Kebakaran hutan itulah yang memicu polusi asap hingga menembus Singapura dan Malaysia. Keterlibatan perushaan perkebunan kelapa sawit Singapura itu diungkapkan Greenpeace.
Menteri Luar Negeri Singapura, K. Shanmugam, mengatakan dalam konferensi persnya, bahwa pemerintah akan menyelidiki keterlibatan perusahaan lokal Singapura dalam kasus kebakaran hutan di Indonesia.
”Saya telah meminta Jaksa Agung untuk mempertimbangkan langkah yang bisa kita lakukan di Singapura, jika perusahaan tersebut terbukti terlibat,” katanya.
”Kami akan tidak akan melindungi perusahaan itu, jika memang melakukan tindakan ilegal di Indonesia dan berdampak pada Singapura,” kata Shanmugam.
Namun, dia menekan Indonesia untuk memberikan bukti jika perusahaan di Singapura terlibat. ”Kami akan bergantung pada Indonesia untuk memberikan bukti. Saya tidak bisa mengirim polisi saya di sana (Indonesia) untuk menyelidiki,” lanjut dia.
Sebelumnya, kelompok pemerhati lingkungan Greenpeace, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, ratusan titik api di konsesi kebun kelapa sawit dimiliki Indonesia, Malaysia dan perusahaan Singapura.
(esn)