AS akan jual 6 helikopter militer ke Thailand
AS akan jual 6 helikopter militer ke Thailand
A
A
A
Sindonews.com - Amerika Serikat (AS) berencana menjual enam helikopter militer Lakota ke Thailand dengan total nilai USD77 juta. Demikian diungkapkan pejabat Pentagon, Jumat (22/6/2013).
Helikopter Lakota biasa digunakan oleh Garda Nasional AS untuk misi tanggap darurat dan keamanan perbatasan.
Lembaga Kerjasama Pertahanan Keamanan AS yang biasa menangani penjualan senjata AS ke luar negeri telah diberitahu Kongres AS, bahwa pemerintah Thailand telah membuat permintaan untuk membeli helikopter UH-72A.
"Penjualan helikopter itu akan berkontribusi untuk meningkatkan dan memodernisasi kekuatan militer Thailand. Dengan adanya helikopter baru ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan untuk transportasi militer, sambil terus meningkatkan interoperabilitas antara Thailand-AS," ungkap Lembaga Kerjasama Pertahanan Keamanan AS dalam sebuah pernyataan.
Rencana penjualan itu dikonfirmasi oleh Juru Bicara Pentagon Letnan Kolonel Catherine Wilkinson. "Thailand adalah sekutu pertahanan AS yang sangat dihargai," ungkap Wilkinson.
Kesepakatan jual beli itu muncul setelah mantan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menandatangani pernyataan "visi" bersama dengan Menteri Pertahanan Thailand.
Kedua negara berjanji untuk memperbaharui hubungan militer AS-Thailand. Dalam kontrak perdagangan itu, raksasa kedirgantaraan EADS Amerika Utara ditunjuk sebagai kontraktor utama kesepakatan jual beli senjata.
Helikopter Lakota biasa digunakan oleh Garda Nasional AS untuk misi tanggap darurat dan keamanan perbatasan.
Lembaga Kerjasama Pertahanan Keamanan AS yang biasa menangani penjualan senjata AS ke luar negeri telah diberitahu Kongres AS, bahwa pemerintah Thailand telah membuat permintaan untuk membeli helikopter UH-72A.
"Penjualan helikopter itu akan berkontribusi untuk meningkatkan dan memodernisasi kekuatan militer Thailand. Dengan adanya helikopter baru ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan untuk transportasi militer, sambil terus meningkatkan interoperabilitas antara Thailand-AS," ungkap Lembaga Kerjasama Pertahanan Keamanan AS dalam sebuah pernyataan.
Rencana penjualan itu dikonfirmasi oleh Juru Bicara Pentagon Letnan Kolonel Catherine Wilkinson. "Thailand adalah sekutu pertahanan AS yang sangat dihargai," ungkap Wilkinson.
Kesepakatan jual beli itu muncul setelah mantan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menandatangani pernyataan "visi" bersama dengan Menteri Pertahanan Thailand.
Kedua negara berjanji untuk memperbaharui hubungan militer AS-Thailand. Dalam kontrak perdagangan itu, raksasa kedirgantaraan EADS Amerika Utara ditunjuk sebagai kontraktor utama kesepakatan jual beli senjata.
(esn)
Explore More