Rouhani: Iran tak mau bikin bom atom
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Iran terpilih yang baru, Hassan Rouhani, mengatakan Iran tidak mau mengembangkan program nuklirnya untuk kepentingan pembuatan senjata. Dia yakin Barat bisa menerima pengayaan uranium Iran yang dia klaim hanya untuk pengembangan bahan bakar.
”Seperti untuk membangun bom atom, kita tidak pernah ingin pindah arah itu. Kemampuan kami baru dalam siklus pengembangan bahan bakar. Hal ini juga menjadi masalah utama kami,” kata Rouhani dalam pidatonya yang diposting di blog Armscontrolwonk.com, dikutip Reuters, Rabu (19/6/2013).
Namun, dia berpendapat, situasi akan berbeda jika dunia menekan Iran dan tidak ada pilihan bagi Barat untuk menerima pengayaan uranium mereka. Iran disebut-sebut akan mengakuisisi keberhasilan Pakistan yang sudah berhasil membuat senjata nuklir.
”Jika suatu hari kita mampu menyelesaikan siklus bahan bakar (nuklir), dan dunia melihat bahwa mereka tidak memiliki pilihan, maka situasinya akan berbeda,” ujar Rouhani.
”Dunia tidak ingin Pakistan memiliki sebuah bom atom atau Brazil memiliki siklus bahan bakar. Tapi dunia mulai bekerja dengan mereka. Masalah kita adalah bahwa kita belum mencapai itu, tapi kita berdiri di ambang pintu,” lanjut pengganti Mahmoud Ahmadinejad itu.
Rouhani dianggap Amerika Serikat dan negara Barat lainnya sebagai kemajuan Iran kea rah yang positif. Rouhani hanya ingin membuka interaksi dengan dunia dan menggencarkan negosiasi program nuklir Iran, setelah sikap agresif Ahmadinejad membawa Iran dalam sanksi internasional yang menyakitkan.
Berulang kali negara-negara Barat mencurigai Iran berusaha untuk mengembangkan senjata nuklir senjata. Namun, Teheran langsung menepisnya. Kendati Rouhani sudah membuat kebijakan lebih terbuka, tapi keputusan tertinggi Iran, termasuk program nuklirnya tetap di tangan Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei.
”Seperti untuk membangun bom atom, kita tidak pernah ingin pindah arah itu. Kemampuan kami baru dalam siklus pengembangan bahan bakar. Hal ini juga menjadi masalah utama kami,” kata Rouhani dalam pidatonya yang diposting di blog Armscontrolwonk.com, dikutip Reuters, Rabu (19/6/2013).
Namun, dia berpendapat, situasi akan berbeda jika dunia menekan Iran dan tidak ada pilihan bagi Barat untuk menerima pengayaan uranium mereka. Iran disebut-sebut akan mengakuisisi keberhasilan Pakistan yang sudah berhasil membuat senjata nuklir.
”Jika suatu hari kita mampu menyelesaikan siklus bahan bakar (nuklir), dan dunia melihat bahwa mereka tidak memiliki pilihan, maka situasinya akan berbeda,” ujar Rouhani.
”Dunia tidak ingin Pakistan memiliki sebuah bom atom atau Brazil memiliki siklus bahan bakar. Tapi dunia mulai bekerja dengan mereka. Masalah kita adalah bahwa kita belum mencapai itu, tapi kita berdiri di ambang pintu,” lanjut pengganti Mahmoud Ahmadinejad itu.
Rouhani dianggap Amerika Serikat dan negara Barat lainnya sebagai kemajuan Iran kea rah yang positif. Rouhani hanya ingin membuka interaksi dengan dunia dan menggencarkan negosiasi program nuklir Iran, setelah sikap agresif Ahmadinejad membawa Iran dalam sanksi internasional yang menyakitkan.
Berulang kali negara-negara Barat mencurigai Iran berusaha untuk mengembangkan senjata nuklir senjata. Namun, Teheran langsung menepisnya. Kendati Rouhani sudah membuat kebijakan lebih terbuka, tapi keputusan tertinggi Iran, termasuk program nuklirnya tetap di tangan Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei.
(esn)