Imbas hancurnya reaktor nuklir, air di Fukushima beracun
A
A
A
Sindonews.com – Perusahaan yang menangani reaktor nuklir di Jepang menemukan kandungan strontium-90 yang sangat beracun pada air tanah di Fukushima. Kandungan strontium beracun itu ditemukan, setelah pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang hancur.
Temuan itu disampaikan pejabat penting perusahaan Tokyo Electric Power Co (Tepco), pada Rabu (19/6/2013). Menurut situs Environmental Protection AS, Strontium-90 adalah produk turunan dari uranium dan plutonium pada reaktor dan sejata nuklir.
Temuan strontium beracun itu semakin membuat Jepang terpuruk setelah hancurnya reaktor nuklir akibat gempa bumi dan tsunami dua tahun lalu.
”Pengujian air tanah di luar turbin bangunan reaktor nuklir nomor dua telah menunjukkan, bahwa tingkat strontium-90 telah meningkat lebih dari 100 kali antara Desember 2012 hingga Mei tahun ini,” tulis Reuters, mengutip pernyataan pihak Tepco.
Pihak Tepco mengatakan, kemungkinan bahan radioaktif mencemari lingkungan setelah air yang dituangkan di atas bahan bakar di unit reaktor nuklir nomor dua, meleleh melalui turbin.
Tepco mengaku telah berjuang untuk membersihkan Fukushima. Perusahaan itu menyebut temuan strontium-90 sebagai bencana nuklir terburuk di dunia dalam 25 tahun, sejak gempa bumi 9,0 SR dan tsunami mengguncang Jepang.
Kecelakaan baru-baru ini, termasuk dua listrik padam, semakin meningkatkan rasa kekhawatiran tentang stabilitas Fukushima. Kemampuan Tepco untuk mengendalikan Fukushima juga dipertanyakan.
Temuan itu disampaikan pejabat penting perusahaan Tokyo Electric Power Co (Tepco), pada Rabu (19/6/2013). Menurut situs Environmental Protection AS, Strontium-90 adalah produk turunan dari uranium dan plutonium pada reaktor dan sejata nuklir.
Temuan strontium beracun itu semakin membuat Jepang terpuruk setelah hancurnya reaktor nuklir akibat gempa bumi dan tsunami dua tahun lalu.
”Pengujian air tanah di luar turbin bangunan reaktor nuklir nomor dua telah menunjukkan, bahwa tingkat strontium-90 telah meningkat lebih dari 100 kali antara Desember 2012 hingga Mei tahun ini,” tulis Reuters, mengutip pernyataan pihak Tepco.
Pihak Tepco mengatakan, kemungkinan bahan radioaktif mencemari lingkungan setelah air yang dituangkan di atas bahan bakar di unit reaktor nuklir nomor dua, meleleh melalui turbin.
Tepco mengaku telah berjuang untuk membersihkan Fukushima. Perusahaan itu menyebut temuan strontium-90 sebagai bencana nuklir terburuk di dunia dalam 25 tahun, sejak gempa bumi 9,0 SR dan tsunami mengguncang Jepang.
Kecelakaan baru-baru ini, termasuk dua listrik padam, semakin meningkatkan rasa kekhawatiran tentang stabilitas Fukushima. Kemampuan Tepco untuk mengendalikan Fukushima juga dipertanyakan.
(esn)