Kanada sebut Rouhani sebagai boneka Ayatollah Khamenei
A
A
A
Sindonews.com - John Baird, Menteri Luar Negeri Kanada menuding Hassan Rouhani, Presiden baru Iran yang baru terpilih adalah "boneka" Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Senin (17/6/2013)
"Rezim Iran dengan hati-hati menyeleksi kandidat calon presiden dengan hanya mengizinkan kandidat yang menguntungkan bagi rezim. Dan, tidak ada satupun dari kandidat calon presiden yang merupakan alternatif bagi para pemilih di Iran," ungkap Baird.
"Rezim yang cenderung manipulasi kehendak kolektif dan proses demokrasi membuat hasil pemilu 14 Juni lalu menjadi tidak berarti," ungkap Baird dalam sebuah pernyataan.
"Orang yang menggantikan Mahmoud Ahmadinejad hanya akan menjadi boneka Ayatollah Ali Khamenei dalam pertunjukan pantomim yang tragis dan membahayakan kehidupan semua rakyat Iran," imbuh Baird.
Rohani, capres dari kubu moderat yang didukung kubu reformis, menang telak dalam pemilihan Presiden Iran. Pesatnya perolehan suara Rohani, diyakini berkat dukungan dari kandidat reformis, Mohammad Reza Aref yang mundur dari pertarungan. Terlebih, kampanye Rohani juga didukung mantan Presiden Mohammad Khatami dan Akbar Hashemi Rafsanjani.
Iran di bawah kepemimpinann Rohani, diyakini akan lebih radikal terkait hubungan Teheran dengan Barat. Rohani selama ini diindikasikan akan mengejar kebijakan luar negeri yang kurang konfrontatif dari yang dilakukan Presiden Iran saat ini, Mahmoud Ahmadinejad. Rohani juga diyakini akan memberikan hak-hak sipil yang selama ini cenderung terkekang.
"Rezim Iran dengan hati-hati menyeleksi kandidat calon presiden dengan hanya mengizinkan kandidat yang menguntungkan bagi rezim. Dan, tidak ada satupun dari kandidat calon presiden yang merupakan alternatif bagi para pemilih di Iran," ungkap Baird.
"Rezim yang cenderung manipulasi kehendak kolektif dan proses demokrasi membuat hasil pemilu 14 Juni lalu menjadi tidak berarti," ungkap Baird dalam sebuah pernyataan.
"Orang yang menggantikan Mahmoud Ahmadinejad hanya akan menjadi boneka Ayatollah Ali Khamenei dalam pertunjukan pantomim yang tragis dan membahayakan kehidupan semua rakyat Iran," imbuh Baird.
Rohani, capres dari kubu moderat yang didukung kubu reformis, menang telak dalam pemilihan Presiden Iran. Pesatnya perolehan suara Rohani, diyakini berkat dukungan dari kandidat reformis, Mohammad Reza Aref yang mundur dari pertarungan. Terlebih, kampanye Rohani juga didukung mantan Presiden Mohammad Khatami dan Akbar Hashemi Rafsanjani.
Iran di bawah kepemimpinann Rohani, diyakini akan lebih radikal terkait hubungan Teheran dengan Barat. Rohani selama ini diindikasikan akan mengejar kebijakan luar negeri yang kurang konfrontatif dari yang dilakukan Presiden Iran saat ini, Mahmoud Ahmadinejad. Rohani juga diyakini akan memberikan hak-hak sipil yang selama ini cenderung terkekang.
(esn)