Ekuador pertimbangkan beri suaka untuk Snowden
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Ekuador akan mempertimbangkan pemberian suaka kepada whistleblower NSA, Edward Snowden. Pejabat penting di Pemerintahan Ekuador mengatakan hal itu pada Senin (17/6/2013), dikutip Xinhua Selasa (18/6/2013).
”Snowden dapat meminta Pemerintah Ekuador untuk (memberikan) suaka, jika dia ingin, dan tentu saja kita akan mempertimbangkan permintaannya, seperti yang kita lakukan kepada Assange (pendiri WikiLeaks),” kata Menteri Luar Negeri Ekuador, Ricardo Patino.
Ekuador selama ini dikenal sebagai Negara Amerika Latin yang komitmen melindungi setiap orang yang diburu oleh negara lain, karena mengungkap skandal negara tersebut. ”Secara tegas (kami) berkomitmen untuk melindungi setiap hak asasi manusia,” kata Patino.
Menurutnya, komitmen itu sudah dibuktikan dengan memberikan suaka kepada pendiri WikiLeaks, Julian Assange sejak Juni tahun lalu. Saat ini Assange yang diburu AS dan Inggris karena membocorkan berbagai skandal, termasuk kontroversi senjata pemusnah massal Irak yang terbukti palsu, bersembunyi di Kedutaan Ekuador di Inggris. Assange siap tinggal di keduataan itu hingga lima tahun.
Sedangkan Snowden, 29, yang membocorkan program rahasia penyadapan besar-besaran oleh NSA, diduga masih bersembunyi di Hong Kong. FBI memutuskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Snowden dengan tuduhan melakukan tindak kriminal.
Selama berada di Hong Kong, mantan karyawan CIA itu sudah membocorkan berbagai skandal penyadapan NSA yang dikenal dengan sebutan Prism. Terakhir, Snowden juga membocorkan, bahwa Inggris mematai-matai delegasi asing yang hadir dalam pertemuan G20 di London pada 2009 silam.
”Snowden dapat meminta Pemerintah Ekuador untuk (memberikan) suaka, jika dia ingin, dan tentu saja kita akan mempertimbangkan permintaannya, seperti yang kita lakukan kepada Assange (pendiri WikiLeaks),” kata Menteri Luar Negeri Ekuador, Ricardo Patino.
Ekuador selama ini dikenal sebagai Negara Amerika Latin yang komitmen melindungi setiap orang yang diburu oleh negara lain, karena mengungkap skandal negara tersebut. ”Secara tegas (kami) berkomitmen untuk melindungi setiap hak asasi manusia,” kata Patino.
Menurutnya, komitmen itu sudah dibuktikan dengan memberikan suaka kepada pendiri WikiLeaks, Julian Assange sejak Juni tahun lalu. Saat ini Assange yang diburu AS dan Inggris karena membocorkan berbagai skandal, termasuk kontroversi senjata pemusnah massal Irak yang terbukti palsu, bersembunyi di Kedutaan Ekuador di Inggris. Assange siap tinggal di keduataan itu hingga lima tahun.
Sedangkan Snowden, 29, yang membocorkan program rahasia penyadapan besar-besaran oleh NSA, diduga masih bersembunyi di Hong Kong. FBI memutuskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Snowden dengan tuduhan melakukan tindak kriminal.
Selama berada di Hong Kong, mantan karyawan CIA itu sudah membocorkan berbagai skandal penyadapan NSA yang dikenal dengan sebutan Prism. Terakhir, Snowden juga membocorkan, bahwa Inggris mematai-matai delegasi asing yang hadir dalam pertemuan G20 di London pada 2009 silam.
(esn)