Yordania antisipasi ancaman krisis Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Raja Abdullah II dari Yordania mengatakan pada Minggu (16/6/2013), bahwa pihaknya bersiap untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri, jika krisis Suriah mulai mengancam negara kerajaan itu.
“Jika masyarakat internasional gagal untuk membantu Yordania di tengah masuknya pengungsi Suriah, kerajaan mampu mengambil tindakan yang diperlukan, kapan saja untuk mempertahankan diri dan kepentingan warga negaranya,” tegas Raja Abdullah, seperti dikutip dari Xinhua.
"Dalam penanganan kita tentang krisis Suriah, tujuan pertama dan utama adalah melindungi Yordania dan kepentingannya," lanjut Raja Abdulah pada upacara wisuda di Universitas Muta. Dia menambahkan, bahwa Yordania akan mengamankan bantuan keuangan internasional untuk menutupi biaya hidup para pengungsi.
Menurut Raja Abdullah, negaranya akan terus bekerja dengan negara-negara Arab, Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara Uni Eropa untuk mencapai solusi politik untuk krisis Suriah. “Solusi ini akan membantu para pengungsi Suriah, tidak hanya yang berada di Yordania, tetapi juga di negara-negara lain untuk kembali ke rumah mereka,” katanya.
Saat ini, ada lebih dari 540 ribu pengungsi Suriah di Yordania. Selain Yordania, warga Suriah juga banyak yang melarikan diri ke Turki dan Libanon untuk menyelamatkan diri dari perang saudara yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
“Jika masyarakat internasional gagal untuk membantu Yordania di tengah masuknya pengungsi Suriah, kerajaan mampu mengambil tindakan yang diperlukan, kapan saja untuk mempertahankan diri dan kepentingan warga negaranya,” tegas Raja Abdullah, seperti dikutip dari Xinhua.
"Dalam penanganan kita tentang krisis Suriah, tujuan pertama dan utama adalah melindungi Yordania dan kepentingannya," lanjut Raja Abdulah pada upacara wisuda di Universitas Muta. Dia menambahkan, bahwa Yordania akan mengamankan bantuan keuangan internasional untuk menutupi biaya hidup para pengungsi.
Menurut Raja Abdullah, negaranya akan terus bekerja dengan negara-negara Arab, Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara Uni Eropa untuk mencapai solusi politik untuk krisis Suriah. “Solusi ini akan membantu para pengungsi Suriah, tidak hanya yang berada di Yordania, tetapi juga di negara-negara lain untuk kembali ke rumah mereka,” katanya.
Saat ini, ada lebih dari 540 ribu pengungsi Suriah di Yordania. Selain Yordania, warga Suriah juga banyak yang melarikan diri ke Turki dan Libanon untuk menyelamatkan diri dari perang saudara yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
(esn)