Snowden bersumpah melawan upaya ekstradisi AS
A
A
A
Sindonews.com – Whistleblower atau pembocor program penyadapan rakasasa NSA, AS, Edward Snowden,29, dalam wawancara pertamanya sejak menghilang dari hotel di Hong Kong, menegaskan bahwa ia bukan pahlawan atau pengkhianat.
Berbicara kepada media China, mantan karyawan CIA itu mengatakan, bahwa ia tidak bersembunyi dari keadilan, tetapi mengekspos kriminalitas.
Dikutip Xinhua, Kamis (13/6/2013) Snowden bersumpah untuk melawan setiap upaya untuk mengekstradisi dirinya. Ia juga minta pengadilan dan orang-orang di Hong Kong untuk memutuskan nasibnya.
Snowden membocorkan informasi ke media Inggris dan AS tentang program mata-mata eksternal rahasia AS yang dikenal dengan Prism. Pada 20 Mei, ia terbang ke Hong Kong dari Hawaii, setelah ia bekerja untuk kontraktor pertahanan Booz Allen Hamilton di National Security Agency (NSA).
Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan, keputusan AS tentang nasib Snowden mengacu pada FBI. ”Seperti yang terjadi kemarin, saya tidak akan membahas subyek penyelidikan yang baru dibuka. Termasuk rincian apapun tentang penyelidikan, saya akan mengacu pada keadilan dan FBI,” ujarnya.
Banyak politisi menuduh Snowden merugikan keamanan nasional AS. Pemimpin DPR, John Boehner menyebut ia sebagai pengkhianat terhadap program yang telah disahkan oleh kongres dan pengadilan.
Tapi pendukung Snowden menyerukan kepada Gedung Putih untuk menggelar debat publik dan mereka minta pemerintah untuk membebaskannya.
Peradilan AS telah mulai menyelidiki kasus tersebut. Jika tuduhan resmi kriminalitas diajukan terhadap dirinya, upaya ekstradisi Snowden dari Hong Kong akan dipertimbangkan.
Berbicara kepada media China, mantan karyawan CIA itu mengatakan, bahwa ia tidak bersembunyi dari keadilan, tetapi mengekspos kriminalitas.
Dikutip Xinhua, Kamis (13/6/2013) Snowden bersumpah untuk melawan setiap upaya untuk mengekstradisi dirinya. Ia juga minta pengadilan dan orang-orang di Hong Kong untuk memutuskan nasibnya.
Snowden membocorkan informasi ke media Inggris dan AS tentang program mata-mata eksternal rahasia AS yang dikenal dengan Prism. Pada 20 Mei, ia terbang ke Hong Kong dari Hawaii, setelah ia bekerja untuk kontraktor pertahanan Booz Allen Hamilton di National Security Agency (NSA).
Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan, keputusan AS tentang nasib Snowden mengacu pada FBI. ”Seperti yang terjadi kemarin, saya tidak akan membahas subyek penyelidikan yang baru dibuka. Termasuk rincian apapun tentang penyelidikan, saya akan mengacu pada keadilan dan FBI,” ujarnya.
Banyak politisi menuduh Snowden merugikan keamanan nasional AS. Pemimpin DPR, John Boehner menyebut ia sebagai pengkhianat terhadap program yang telah disahkan oleh kongres dan pengadilan.
Tapi pendukung Snowden menyerukan kepada Gedung Putih untuk menggelar debat publik dan mereka minta pemerintah untuk membebaskannya.
Peradilan AS telah mulai menyelidiki kasus tersebut. Jika tuduhan resmi kriminalitas diajukan terhadap dirinya, upaya ekstradisi Snowden dari Hong Kong akan dipertimbangkan.
(esn)