Serangan pakai peti mati, 19 orang di Nigeria tewas
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan baru kelompok pemberontak di Timur Laut Kota Maidiguri, Nigeria. Modus penyerangan terbilang unik, yakni menggunakan peti mati tiruan. Demikian, dilaporkan sumber militer Nigeria dilansir Xinhua, Senin(10/6/2013).
Sumber militer tersebut, mengatakan kelompok bersenjata itu berjumlah sekitar delapan orang dan diyakini bagian dari Boko Haram. Mereka menyerbu Hausari ward di Maiduguri, dengan peti mati tiruan.
”Mereka menyembunyikan tangan mereka dalam peti mati untuk mengelabui pemeriksaan dan penduduk, yang seolah-olah itu untuk acara pemakaman,” kata sumber militer tersebut.
Penduduk setempat mengatakan para pemberontak datang ke bangsal Hausari pada Jumat malam untuk membalas aksi penangkapan beberapa anggota mereka oleh kelompok masyarakat.
”Beberapa anggota mereka ditangkap melalui kelompok keamanan lokal kami dan diserahkan kepada JTF. Tapi, kami terkejut ketika Boko Haram datang menembak secara sporadis. Saya berlari ke rumah dan segera mengunci pintu,” ujar Abdul Umaru, warga setempat.
Seorang saksi mata, Ba'ana Ali, mengatakan, pria bersenjata sebelumnya datang ke daerah itu dengan menumpang di Toyota Hillux. ”Tak seorang pun berpikir jika mereka Boko Haram, dan mereka mulai menembak,” kata Ali. ”Seorang pria Boko Haram menewaskan 13 orang, termasuk empat wanita dan dua anak-anak,” lanjut dia.
Juru Bicara JTF, Letkol Sagir Musa mengatakan, penduduk di daerah dibantu JTF berhasil meringkus sejumlah penyerang dan menyerahkan mereka ke JTF. "Orang-orang kita masih berada di sana bersama warga dan tentara untuk tetap waspada,”ujarnya.
Sumber militer tersebut, mengatakan kelompok bersenjata itu berjumlah sekitar delapan orang dan diyakini bagian dari Boko Haram. Mereka menyerbu Hausari ward di Maiduguri, dengan peti mati tiruan.
”Mereka menyembunyikan tangan mereka dalam peti mati untuk mengelabui pemeriksaan dan penduduk, yang seolah-olah itu untuk acara pemakaman,” kata sumber militer tersebut.
Penduduk setempat mengatakan para pemberontak datang ke bangsal Hausari pada Jumat malam untuk membalas aksi penangkapan beberapa anggota mereka oleh kelompok masyarakat.
”Beberapa anggota mereka ditangkap melalui kelompok keamanan lokal kami dan diserahkan kepada JTF. Tapi, kami terkejut ketika Boko Haram datang menembak secara sporadis. Saya berlari ke rumah dan segera mengunci pintu,” ujar Abdul Umaru, warga setempat.
Seorang saksi mata, Ba'ana Ali, mengatakan, pria bersenjata sebelumnya datang ke daerah itu dengan menumpang di Toyota Hillux. ”Tak seorang pun berpikir jika mereka Boko Haram, dan mereka mulai menembak,” kata Ali. ”Seorang pria Boko Haram menewaskan 13 orang, termasuk empat wanita dan dua anak-anak,” lanjut dia.
Juru Bicara JTF, Letkol Sagir Musa mengatakan, penduduk di daerah dibantu JTF berhasil meringkus sejumlah penyerang dan menyerahkan mereka ke JTF. "Orang-orang kita masih berada di sana bersama warga dan tentara untuk tetap waspada,”ujarnya.
(esn)