Kantor Kanselir Jerman jadi sasaran demonstran telanjang dada
A
A
A
Sindonews.com- Polisi Jerman pada Jumat( 7/6/2013) membubarkan protes para aktivis perempuan yang beraksi dengan telanjang dada di luar kantor Kanselir Jerman, Angela Merkel.Para aktivis dari kelompok radikal Femen itu hendak menyuarakan hak-hak perempuan pada Merkel.
”Femen gratis Merkel," teriak tiga demonstran. Dua di antara mereka menunjukkan dengan tinta hitam, nama aktivis perempuan yang ditahan di Tunisia pada bulan lalu.Salah satu demonstran di luar kedutaan di pusat kota Berlin, mengenakan kerudung hitam di atas kepalanya. Petugas menyeret wanita itu menjauh dari pagar keamanan besi yang mengelilingi bangunan.
Merkel didemo setelah bertemu dengan pemimpin Tunisia, Ali Larayedh pada Jumat untuk membicarakan transisi demokrasi di negeri itu.Pada pameran industri di Kota Jerman utara, Hanover pada bulan April, aktivis Femen terganggu oleh kunjungan Vladmir Putin ke Jerman. Mereka lantas meneriakkan kata-kata kotor pada presiden Rusia.
Sementara, sebuah pengadilan di Tunisia pada Rabu menunda sidang atas tiga aktivis Femen Eropa, dan memerintahkan agar mereka tetap di tahan. Para aktivis yang beraksi telanjang dada itu berasal dari Perancis dan Jerman.
Mereka terancam dipenjara enam bulan, karena memamerkan payudara mereka di luar gedung pengadilan utama di Tunisia pada 29 Mei lalu sebagai bentuk, solidaritas terhadap aktivis Tunisia dengan kelompok yang sama.
”Femen gratis Merkel," teriak tiga demonstran. Dua di antara mereka menunjukkan dengan tinta hitam, nama aktivis perempuan yang ditahan di Tunisia pada bulan lalu.Salah satu demonstran di luar kedutaan di pusat kota Berlin, mengenakan kerudung hitam di atas kepalanya. Petugas menyeret wanita itu menjauh dari pagar keamanan besi yang mengelilingi bangunan.
Merkel didemo setelah bertemu dengan pemimpin Tunisia, Ali Larayedh pada Jumat untuk membicarakan transisi demokrasi di negeri itu.Pada pameran industri di Kota Jerman utara, Hanover pada bulan April, aktivis Femen terganggu oleh kunjungan Vladmir Putin ke Jerman. Mereka lantas meneriakkan kata-kata kotor pada presiden Rusia.
Sementara, sebuah pengadilan di Tunisia pada Rabu menunda sidang atas tiga aktivis Femen Eropa, dan memerintahkan agar mereka tetap di tahan. Para aktivis yang beraksi telanjang dada itu berasal dari Perancis dan Jerman.
Mereka terancam dipenjara enam bulan, karena memamerkan payudara mereka di luar gedung pengadilan utama di Tunisia pada 29 Mei lalu sebagai bentuk, solidaritas terhadap aktivis Tunisia dengan kelompok yang sama.
(esn)