Pasca permohonan maaf pemerintah, rakyat Turki kembali berunjuk rasa

Rabu, 05 Juni 2013 - 16:23 WIB
Pasca permohonan maaf...
Pasca permohonan maaf pemerintah, rakyat Turki kembali berunjuk rasa
A A A
Sindonews.com - Ribuan orang kembali berunjuk rasa di Turki. Aksi unjuk rasa yang dilancarkan dalam rangka menolak permohonan maaf Pemerintah Turki dan mengakhiri kerusuhan mematikan yang terjadi dalam beberapa hari belakangan, kembali pecah di Ibu Kota Istanbul dan Hatay, sebuah kota di tenggara Ibu Kota yang menjadi lokasi tewas demonstran muda, Turki, Rabu (5/6/2013) pagi waktu setempat.

Ribuan orang berkumpul di alun-alun Taksim. Mereka menentang Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan yang sebelumnya mencap mereka sebagai pengacau dan esktrimis.

"Para pengacau ada di sini, dimana Tayyip," teriak para demonstran. PM Turki sedang melakukan kunjungan kenegaraan selama empat hari ke Afrika Utara.

Unjuk rasa pecah setelah dua serikat buruh utama di Turki mengajak orang-orang untuk bergabung dalam aksi protes menentang pemerintah. Polisi terpaksa melepaskan gas air mata dan meriam air ke arah ratusan demostran, sebab mereka tidak mengindahkan seruan polisi untuk membubarkan diri.

Para pengunjuk rasa menuduh Erdogan telah memaksakan reformasi Islamis di negara yang mayoritas penduduknya muslim, tapi sekuler secara hukum yang berlaku.

Baki Cinar, Juru Bicara Konfederasi Serikat Pekerja Publik (KESK) yang menaungi 240 karyawan di Turki mempertanyakan pernyataan damai yang dilontarkan oleh Bulent Arinc, Wakil Erdogan.

"Permintaan maaf hanya merusak kontrol dan itu terjadi karena posisi mereka terdesak," ungkap Cinar.

Di sebelah barat Kota Izmir, polisi Turki dikabarkan juga menahan 25 orang terkait informasi Tweet yang menyesatkan dan memfitnah. Demikian dilaporkan kantor berita Anatolia.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8678 seconds (0.1#10.140)